Sejak akhir pekan lalu, anggota Pasukan Pertahanan Australia (ADF) dan otoritas kesehatan telah mengetuk pintu rumah warga Victoria yang sudah dinyatakan positif tertular virus corona.
Premier Daniel mengatakan lebih dari 130 orang yang dites positif tersebut malah tidak ada di rumah selama dua hari terakhir.
"Ini sangat sulit untuk dipahami. Mungkin mereka punya masalah ekonomi, [padahal] kita telah membicarakan hal ini berkali-kali selama berhari-hari."
Menurut catatannya ada 5.200 orang yang sudah mengajukan uang insentif AU$300 yang ditawarkan pemerintah bagi mereka yang sedang menunggu hasil tes dan tidak memiliki cuti sakit.
Baca Juga: Ekstrak Rumput Laut Disebut Bisa Lebih Baik dari Remdesivir untuk Covid-19
Hingga saat ini sudah ada 4.200 orang yang telah mendapatkannya, dengan total pembayaran 1,26 juta dolar Australia.
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.
Bersembunyi dalam truk menuju Australia Selatan
Sementara itu, seorang warga dituduh bersembunyi di balik truk yang melintasi perbatasan Australia Selatan di malam pertama arus keluar-masuk perbatasan Victoria mulai diperketat.
Warga yang diketahui seorang perempuan berusia 65 tahun ini akan ditindaklanjuti polisi.
Baca Juga: Viral Load pada Balita Terinfeksi Covid-19 Lebih Banyak dari Orang Dewasa!
Sejak Rabu dini hari, warga dari Australia Selatan tidak diizinkan untuk pulang ke Victoria, kecuali untuk keperluan penting.