Sedangkan untuk berswafoto di spot-spot yang ada, pihaknya memberlakukan sistem antrian untuk menghindari penumpukan di satu lokasi.
Salah seorang wisatawan, Dodi (36) warga asal Kota Padang, Sumatera Barat, mengatakan jika ia dan keluarga sengaja datang ke Istana Maimun untuk berwisata.
Momentum lebaran Idul Adha, sengaja dipilih untuk membawa ketiga buah hatinya. Selain mudah dijangkau, juga untuk menambah pengetahuan sejarah bagi anak-anak.
"Memang sengaja datang ke sini, memanfaatkan waktu libur Idul Adha karena ini lebaran di tempat istri di Kota Tebingtinggi. Ini juga untuk memberi edukasi kepada anak-anak," kata Dodi yang masih mengenakan baju adat Melayu Deli.
Baca Juga: 6 Makanan Khas Nusantara Saat Idul Adha, Salah Satunya Rabeg Khas Banten
Menurut Dodi yang baru pertama kali menginjakkan kaki di Istana Maimun itu mengatakan sangat kagum dengan keindahan arsitektur Istana Maimun.
"Keindahan arsitektur dalam istana ini membuat kita bisa merasakan masa-masa kejayaan istana dahulunya. Ini menjadi peninggalan sejarah yang harus dijaga," ujarnya.
Pun demikian, menurut Dodi meski Istana Maimun dengan berbagai sejarah panjang yang tersiar ke seluruh nusantara, namun ia menyayangkan pihak pengelola tidak menampilkan sejarah salah satu kerajaan besar di Sumatera itu dalam bentuk literasi.
"Sayang sekali kalau itu tidak dituangkan dalam literasi, sehingga generasi muda yang datang bukan saja untuk berfoto tapi juga membaca sejarah dari Istana Maimun," ungkapnya.
Dirinya berharap, sisi edukasi dapat diperbanyak di dalam gedung istana tidak saja melalui foto atau layar LCD, tapi melalui literasi.
Baca Juga: Napi Teroris Beraksi saat Idul Adha, Unjuk Gigi Masak Daging Kurban
"Generasi milenial harus tahu sejarah Istana Maimun ini, siapa raja pertama, dan bagaimana keturunannya saat ini, itu kan harus diketahui," tutupnya.