Kasus Fetish Kain Jarik, Gilang Pernah Diarak Warga karena Mesum

Jum'at, 31 Juli 2020 | 15:08 WIB
Kasus Fetish Kain Jarik, Gilang Pernah Diarak Warga karena Mesum
Fetish Kain Jarik. (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selain diarak, Gilang juga mengunggah potret dirinya sedang membentangkan papan itu di sosial medianya.

Foto permintaan maaf Gilang di tahun 2018. (Twitter/@representatif)
Foto permintaan maaf Gilang di tahun 2018. (Twitter/@representatif)

Sebelumnya, kasus fetish yang menjurus ke arah kekerasan seksual ini diungkap oleh salah seorang korban Gilang, MFS.

Melalui utasan Twitter-nya, MFS mengaku baru mengenal pria fetish kain jarik bernama Gilang itu melalui media sosial kemudian bertukar nomor telepon.

Gilang mengaku sebagai mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya angkatan 2015. Ia meminta kepada pemilik akun itu untuk membantunya dalam riset akademik.

Baca Juga: Mirip Gilang Fetish Kain Jarik, Pria Ini Minta Video Penari Berkeringat

"Dia bilang sedang ngadain riset tentang bungkus-membungkus. Waktu gue tanya maksudnya apa pasti dialihkan," kata akun itu seperti dikutip Suara.com, Kamis (30/7/2020).

Gilang meminta si pemilik akun membungkus dirinya dengan kain jarik hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ia berdalih dalam kondisi terbungkus tersebut akan nampak sifat asli seseorang.

Awalnya, si pemilik akun menolak melakukannya. Namun, Gilang terus memohon kepadanya hingga akhirnya ia tak tega dan menuruti kemauan Gilang.

Si pemilik akun itu akhirnya meminta bantuan temannya untuk melakukan aksi bungkus-membungkus. Ia dibungkus selama 3 jam lamanya. Selama proses membungkus, Gilang meminta difoto dan dibuatkan video.

"Waktu dibungkus ditengah-tengah sempat gue mau berhenti. Temen gue ditelpon terus disambungin ke gue intinya dia ngeyakinin gitu lah," ungkapnya.

Baca Juga: Heboh Predator Kain Jarik, Psikiater Sebut Tak Semua Fetish Mengganggu

Setelah pemilik akun dibungkus, Gilang meminta teman pemilik akun yang dibungkus itu ikut dibungkus juga. Si temannya menyanggupi, namun di tengah jalan ia menyerah karena mengalami sesak napas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI