Suara.com - Istri dari Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Michelle, dinyatakan positif virus corona, hanya beberapa hari setelah suaminya dinyatakan sembuh.
Menyadur Channel News Asia, pihak kepresidenan pada Kamis (30/7) mengumumkan perempuan nomor satu di Brasil itu positif Covid-19.
"Ibu negara Michelle Bolsonaro dinyatakan positif Covid-19 pada Kamis. Dia dalam kondisi sehat dan akan mengikuti semua protokol yang ada," ujar keterangan pihak kantor kepresidenan.
Sementara Bolsonaro melalui siaran langsung secara online, mengatakan sempat merasa lemas sehari sebelumnya dan tengah minum antibiotik serta menjalani tes darah.
Baca Juga: Orang Tuanya Meninggal Kena Corona, Pria Ini Tanggung Biaya RS Rp 781 Juta
Juga pada Kamis (30/7), Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Brasil Marcos Pontes, juga menyatakan positif virus corona.
Melalui akun facebook, Pontes mengatakan dirinya sedang menjalani karantina dan bekerja dari rumah.
"Saya baru saja dinyatakan positif virus corona. Saya baik-baik saja, hanya sedikit flu dan sakit kepala," kata Pontes.
Pontes merupakan menteri kelima di pemerintahan Bolsonaro yang terinfeksi virus corona.
Bolsonaro sebelumnya dinyatakan terinfeksi virus corona pada 8 Juli lalu dan membuatnya menjalani karantina selama bermimggu-minggu.
Baca Juga: Anji Dianggap Sibuk Sebar Konspirasi, Ketua RT Beri Solusi Sekolah Daring
Setelah sempat menjalani swab sebanyak tiga kali dan hasilnya selalu positif, Bolsonaro dinyatakan bebas dari virus corona pada Sabtu (25/7) lalu.
Setelah dinyatakan pulih, pria berusia 65 tahun ini tampil di depan umum dengan melepas masker saat bertemu dengan pendukungnya di Brasilia pada Senin (27/7).
Sejumlah infeksi yang menyerang para petinggi ini dapat menjadi salah satu bukti kasus virus corona di Brasil terus memburuk.
Negara ini mencatatkan rekor harian baru pada Rabu (29/7) terkait jumlah infeksi dan kematian akibat virus corona.
Kementerian Brasil mencatatkan adanya 69.074 kasus infeksi dan 1.595 kasus kematian baru. Membuat jumlah total infeksi virus corona di negara ini mencapai lebih dari 2,5 juta dengan 90.000 kematian.