Kelompok Transgender Dianiaya dan Dilecehkan Pria Bersenjata

Kamis, 30 Juli 2020 | 22:23 WIB
Kelompok Transgender Dianiaya dan Dilecehkan Pria Bersenjata
Ilustrasi pelambangan transgender.[
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian kota Rawalpindi, Pakistan dibuat sibuk setelah sebuah video yang memperlihatkan sekelompok transgender dianiaya dan dilecehkan oleh pria bersenjata menjadi viral.

Menyadur Gulfnews, Kamis (30/7/2020), video yang telah tersebar diberbagai platform sosial media itu telah menuai kemarahan dan kecaman dari masyarakat.

Warga Pakistan menuntun pelaku pelecehan yang berjumlah lebih dari satu orang itu segera diadili. Mereka memprotes marjinalimarginalisasi kelompok minoritas, seperti transgender.

"Tepat ketika saya pikir itu tidak bisa lebih buruk, komunitas transgender di Rawalpindi (Punjab) dipaksa melepas semua pakaian mereka oleh sekelompok pria," tulis akun @Iqraasameer di Twitter.

Baca Juga: Gadis 14 Tahun Dilecehkan di Pusat Karantina Covid-19, Pelaku Sesama Pasien

"Kalau tidak mau, para pria bersenjata itu akan menembak mereka. Saya sangat jijik sekarang."

Salah satu Inspektur Polisi (SP) Rawalpindi menyebut para pelaku yang terekam dalam video telah diidentifikasi dan akan segera ditangkap.

Polisi Pusat (CPO) Rawalpindi, Muhammad Ahsan Younis menyebut tim polisi telah dikerahkan untuk menyelidiki lebih lanjut perihal masalah tersebut.

Lewat Twitter, Kepolisian Rawalpindi juga mengatakan bahwa kelompok transgender yang menjadi korban pelecehan telah dibawa ke pusat perlindungan.

Polisi juga mengungkapkan bahwa kasus ini telah didaftarkan sebagai tindak kriminal dalam hal pemerkosaan dan penculikan.

Baca Juga: Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual, Begini Reaksi David Villa

Menurut beberapa laporan, Gulfnews menyebut bahwa para pelaku sebelumnya menyewa kelompok transgender untuk tampil di upacara pernikahan, sebelum pelecehan itu terjadi.

Potongan video tersebut menyebabkan kemarahan para warga Pakistan di media sosial. Mereka berharap masalah ini bisa segera tuntas dengan pelaku dihukum dengan pantas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI