Orang Tuanya Meninggal Kena Corona, Pria Ini Tanggung Biaya RS Rp 781 Juta

Kamis, 30 Juli 2020 | 22:21 WIB
Orang Tuanya Meninggal Kena Corona, Pria Ini Tanggung Biaya RS Rp 781 Juta
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih terpukul akibat kepergian tiga anggota keluarganya sekaligus karena virus corona, seorang pria di India makin terpuruk mengetahui biaya pengobatan rumah sakit yang mencapai Rp 781 juta.

Menyadur Gulf News, Anreddy Radhesh merasa keluarganya tak mendapatkan perawatan yang sebanding dengan biaya ratusan juta yang dibebankan.

"Tidak ada yang tahu bagaimana saya dan keluarga menderita selama empat minggu terakhir. Ayah saya meninggal saat memohon bantuan untuk mengganti popok tapi tidak ada yang datang untuk membatunya," ujar Radhesh.

Ini terjadi, sambung Radhesh, setelah kami menghabiskan Rs 4 juta atau sekitar Rp 781 juta untuk perawatan tiga orang.

Baca Juga: Studi: Virus Corona Bisa Menyebabkan Kerusakan Otak Parah

Pria asal desa Dubbacherla ini mengaku kecewa lantaran dengan biaya yang sangat tinggi, nyawa keluarganya tak bisa selamat dan tak mendapatkan perawatan dasar yang layak.

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@cottonbro)

Awalnya, orang tua dan seorang keponakan Radhesh, dilarikan ke rumah sakit swasta di wilayah Somajiguda setelah mengalami gejala virus corona.

Dinyatakan positif Covid-19, keduanya pun dirawat di rumah sakit yang berada di negara bagian Hyderabad tersebut sejak 10 Juli.

Keponakan Radhesh meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara ayahnya, Satyanarayana Reddy, dan ibunya, diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik.

Namun pada 15 Juli kondisi pasangan ini kembali memburuk hingga harus dirawat di rumah sakit lagi. Dari sini, Radhesh kemudian merasa pihak RS tak memberikan perawatan yang maksimal.

Baca Juga: Gegara Tak Pakai Helm, Polisi Tancapkan Kunci ke Dahi Pengendara Motor

"Pada tanggal 28 Juli ketika Ibu saya telah meninggal, saat saya sibuk mengurus pemakamannya, ayah saya menelepon dan mengatakan butuh mengganti popok tapi tidak ada petugas yang datang hingga larut malam," bebernya.

"Ketika saya menghubungi manajemen rumah sakit dan bertanya mengapa popok itu tidak diganti, mereka dengan masam berkata 'tidak ada staf'. Apakah ini cara rumah sakit bekerja setelah mengambil uang begitu banyak," katanya?

Menanggapi apa yang dialami Radhesh, menteri senior India, K Taraka Rama Rao menyebut kejadian yang tragis dan memalukan.

"Eksploitasi pada saat ini oleh rumah sakit swasta ini menyedihkan dan memalukan," kata Rao.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI