Suara.com - Presiden Aljazir Abdelmadjid Tebboune memberhentikan Menteri Tenaga Kerja Ahmed Chawki Fouad Acheuk Youcef pada Rabu (29/7) lalu.
Menyadur Barrons, Presiden Aljazair tak memberikan alasan mengapa Youcef dicopot dari jabatannya.
"(Tebboune) hari ini menandatangani sebuah dekrit yang mengakhiri masa jabatan Ahmed Chawki Fouad Acheuk Youcef sebagai menteri ketenagakerjaan, pekerjaan dan jaminan sosial," ujar pernyataan kepresidenan.
Pernyataan presiden juga menyertakan nama pengganti sementara Youcef yakni Kaoutar Krikou, yang sebelumnya merupakan menteri solidaritas nasional.
Baca Juga: Dimakzulkan, Bupati Jember Faida Bakal Maju Pilkada dari Jalur Independen
Youcef ditunjuk untuk menjabat pada Januari sebagai bagian dari pemerintahan pertama Tebboune sejak pemilihannya pada Desember 2019 lalu.
Pria berusia 64 tahun ini diangkat kembali selama perombakan pemerintah pada Juni, dimana menteri energi dan keuangan diganti, dua sektor utama dalam ekonomi Aljazair.
Ia menjadi menteri kedua yang meninggalkan pemerintah sejak perombakan Juni, mengutip laporan Gulf News.
Sebelumnya, Menteri Diaspora Aljazair Samir Chaabna, dipecat hampir empat hari setelah pengangkatannya karena memiliki kewarganegaraan ganda Prancis-Aljazair.
Negara Afrika Utara sangat retntan terhadap penurunan harga minyak. Ditambah dengan krisis politik dan meningkatnya kasus COvid-19, menambah kekhawatirkan akan kemerosotan ekonomi dan kerusuhan sosial.
Baca Juga: Kemendagri: DPRD Sah Berhentikan Bupati Jember Faida
Tahun lalu, protes meletus di Aljazir sebagai tanggapan atas pengumuman Presiden Abdelaziz Bouteflika yang tengah sakit, mencari massa untuk menjabat ke lima kali.
Protes berubah menjadi tuntutan yang berujung perombakan besar-besaran terhadap sistem politik, disusul pengunduran diri Boutelflika pada April 2019.
Juni lalu, Bouteflika dijatuhi hukuman 16 tahun penjara atas kasus korupsi.