Korea Selatan Pamerkan Patung Shinzo Abe Berlutut Pada Wanita Penghibur

Kamis, 30 Juli 2020 | 21:46 WIB
Korea Selatan Pamerkan Patung Shinzo Abe Berlutut Pada Wanita Penghibur
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. [AFP/Kazuhiro Nogi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah patung pria sedang berlutut di hadapan simbol wanita penghibur dipamerkan di Korea Selatan. Menyadur Japan Times pada Kamis (30/07/2020), patung itu diduga Perdana Menteri Shinzo Abe.

Patung yang diduga Shinzo Abe itu dipamerkan di taman Korea Botanic di Pyoengchang. Jepang sangat marah atas pemberitaan ini dan mengatakan Korea Selatan sudah melukai hubungan bilateral.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga memperingatkan patung yang berjudul 'Everlasting Atonement' itu akan berdampak pada hubungan antara dua negara.

"Meskipun kami belum mengonfirmasi hal ini tapi itu tidak dapat diterima di bawah izin internasional," katanya dalam konferensi pers.

Baca Juga: PM Jepang Shinzo Abe Siap Umumkan Status Darurat Tokyo dan 6 Prefektur Lain

Patung yang diduga Shinzo Abe. (Tangkap layar Youtube/Reuters)
Patung yang diduga Shinzo Abe. (Tangkap layar Youtube/Reuters)

Patung yang dikelola secara pribadi di Pyeongchang ini kontroversi karena menempatkan patung pria yang mirip Shinzo Abe berlutut pada gadis yang melambangkan wanita penghibur Korea.

Wanita ini dikonsep dengan latar belakang menderita di bawah sistem rumah bordil militer Jepang sebelum dan selama Perang Dunia II.

Suga mendesak Korea Selatan untuk menghormati perjanjian bilateral 2015 tentang menyelesaikan masalah wanita penghibur.

Perjanjian tersebut mengharuskan Jepang untuk menyediakan dana bagi sebuah organisasi yang menyebar dukungan keuangan kepada wanita yang terkena dampak.

Patung yang diduga Shinzo Abe. (Tangkap layar Youtube/Reuters)
Patung yang diduga Shinzo Abe. (Tangkap layar Youtube/Reuters)

Namun, pemerintahan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in membubarkan Yayasan Rekonsiliasi dan Penyembuhan tahun lalu di tengah kritik bahwa perjanjian itu, yang dibuat di bawah pemerintahan sebelumnya, gagal mencerminkan pendapat para penyintas.

Baca Juga: Tawarkan Masker Gratis, PM Jepang Shinzo Abe Dicemooh Rakyatnya

Kim Chang-ryeol, kepala kebun raya, membantah bahwa patung itu dibuat untuk melayani tujuan politik apa pun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI