Suara.com - Sudan meluncurkan proyek pengetesan Covid-19 secara online untuk membantu menyelidiki penyebaran virus yang yang telah menyebar luas di negara tersebut.
Menyadur Anadolu Agency, proyek tersebut berupa aplikasi bernama Corona SAFE yang bisa diinstal di smartphone.
Menurut Sara Alamlik, kepala divisi dukungan kesehatan di Kementerian Kesehatan aplikasi tersebut akan membantu mengatasi kekurangan pengujian massal di Sudan.
Corona SAFE memberikan informasi tentang gejala Covid-19, serta petunjuk tentang tindakan pencegahan untuk menghindari penularan penyakit.
Baca Juga: Kental Berbagi, Ini Indahnya Tradisi Ramadan Bersama Warga Sudan
Mohamed Abuagla, direktur Enaya Tech, perusahaan berbasis di AS yang membuat aplikasi tersebut, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa proyek tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat Sudan untuk hidup dengan aman dengan virus di periode mendatang dan membantu kementerian melakukan pengetesan.
"Kami bekerja selama empat bulan untuk menghasilkan solusi ini untuk membantu orang hidup dengan aman di tengah pandemi virus corona," kata Abuagla.
"Virus ini akan tetap bersama kita untuk waktu yang lama dan oleh karena itu, kita perlu menemukan mekanisme dan cara agar kita dapat bekerja dengannya dan menjalani hidup kita seaman mungkin selagi kita menjaga tindakan pencegahan dan keamanan." jelas Abuagla.
Sudan telah mencatatkan lebih dari 11.000 kasus Covid-19 sejak awal pandemi yang mulai menyerang pada Maret lalu.
Menurut data dari Worldoemeter hingga Kamis (30/7/2020), Sudan berada di posisi 76 dengan total kasus Covid-19 sebanyak 11.496.
Baca Juga: Hitam Elegan, Ini Pesona Nyakim Gatwech Si Ratu Kegelapan
Jumlah korban jiwa akibat virus di Sudan sudah mencapai 725 kasus dan 6.001 pasien dinyatakan sembuh.
Di antara belasan ribu kasus tersebut, diantaranya adalah Wakil Presiden Sudan Selatan, Riek Machar dan istrinya, Angelina Teny, dinyatakan positif virus Covid-19.
Dikutip dari All Africa, Machar mengatakan dia dan istri yang juga merupakan menteri pertahanan, tertular virus setelah berinteraksi dengan anggota Satgas Tingkat Tinggi Covid-19.
"Kami masih menunggu tes lain dan semoga besok kami akan memiliki daftar lengkap (kasus positif di antara Satuan Tugas)," kata Machar dalam konferensi pers via televisi, dikutip All Africa.
"Semua kolega kami yang dinyatakan positif dalam keadaan sehat." sambungnya.
Menurut juru bicaranya, James Gatdet Dak, Machar dan istrinya mengidap Covid-19 tanpa gejala. Kondisi keduanya kini dalam keadaan baik.