Suara.com - Pemerintah Belanda tak lagi menganjurkan warganya pakai masker dengan alasan keefektifan yang belum terbukti. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perawatan Medis Tamara van Ark.
Menyadur Channel News Asia pada Kamis (30/07/2020), keputusan ini diumumkan setelah Institut Nasional untuk Kesehatan (RIVM) meninjau tentang penggunaan masker.
Sebaliknya, pemerintah akan mencari solusi lain yang lebih baik terhadap aturan sosial jarak setelah lonjakan virus di Belanda minggu ini.
"Karena dari sudut pandang medis tidak ada keefektifan masker yang terbukti, Kabinet telah memutuskan bahwa tidak akan ada kewajiban nasional untuk mengenakan topeng non-medis," kata Van Ark.
Baca Juga: Sebut Putri Kerajaan Belanda Berukuran Plus, Majalah Spanyol Tuai Kecaman
Keputusan itu menjadi sorotan karena bertentangan dengan banyak negara Eropa yang mewajibkan masker di toko atau area luar ruangan yang ramai.
Kepala RIVM Jaap van Dissel mengatakan organisasinya mengatakan penelitian menunjukkan masker membantu memperlambat penyebaran penyakit tetapi tidak yakin membantu untuk virus corona saat ini di Belanda.
Bahkan menuruntya, memakai masker secara tidak benar, bersama dengan kepatuhan yang lebih buruk terhadap aturan sosial, dapat meningkatkan risiko penularan penyakit.
"Jadi kami berpikir jika Anda akan menggunakan masker (dalam pengaturan publik), maka Anda harus memberikan pelatihan yang baik untuk itu," katanya.
Masker saat ini hanya dipakai di transportasi umum di Belanda dan di bandara.
Baca Juga: Gagal dengan Bule Belanda, Cita Citata Jadi Pengantin Bareng Anwar BAB
Keputusan itu menyusul pertemuan pejabat kesehatan dan pemerintah setelah kasus virus corona baru di negara itu naik jadi 1.329 dalam sepekan terakhir, meningkat lebih dari sepertiga.