Suara.com - Hari Raya Idul Adha tinggal sehari lagi. Hanya saja, para tahanan yang berada di Rutan Kelas 1 Makassar harus merayakan lebaran tanpa keluarga, Jumat (30/7/2020).
Hal ini sebabkan Rutan Makassar belum mengizinkan kunjungan langsung bagi pihak keluarga atau pun kerabat seluruh warga binaan hingga Hari Raya Idul Adha.
Kepala Rutan Kelas 1 Makassar Sulistyadi mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di dalam lingkungan Rutan Makassar. Rutan hanya melayani penerimaan barang yang hendak diberikan untuk para tahanan.
"Sampai hari ini masih menggunakan layanan video call untuk kunjungan dan sidang," kata Sulistyadi saat dikonfirmasi, Kamis (30/7/2020).
Baca Juga: Sambut Idul Adha, PBSI Liburkan Atlet
Agar dapat bersilaturahmi dengan keluarga, kata Sulistyadi, para tahanan dapat menggunakan fasilitas yang sudah disiapkan berupa ruang atau bilik virtual.
Ada dua bilik yang disediakan, di dalam bilik itu disediakan monitor yang sudah terkoneksi dengan jaringan internet.
Tahanan yang hendak bersilaturahmi, tinggal memberikan nomor kontak keluarga mereka kepada petugas yang menjaga bilik.
Namun sebelum masuk, kata dia, tahanan harus lebih dahulu mengambil nomor antrian di loket yang sudah disediakan.
Setelah itu, mereka kemudian diarahkan dan diberikan kesempatan untuk berbincang virtual dengan anggota keluarganya dengan batas waktu yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Warga DKI Dilarang Takbiran Keliling, Ngotot Akan Dibubarkan
"Seperti itu (program) yang berjalan sampai hari ini. Ini akan dilakukan hingga situasi kembali normal," jelas Sulistyadi.
Untuk pelaksanaan Sholat Idul Adha, Rutan Makassar akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari penyediaan wadah mencuci tangan, menggunakan masker, hingga jaga jarak.
Para tahanan tersebut juga akan menikmati daging kurban.
Saat ini ada 1712 warga binaan dan 704 narapidana yang ditampung. Para tahan tersebut akan melaksanakan Sholat Idul Adha dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lokasi untuk melaksanakan Sholat Idul Adha pun sudah diatur sedemikian rupa sesuai dengan protokol kesehatan. Mulai dari penyediaan wadah mencuci tangan untuk warga binaan, penggunaan masker hingga menjaga jarak.
Selain sholat, kata Sulistyadi, pihaknya juga menyediakan dua ekor sapi dan enam ekor kambing untuk dikurbankan di hari Raya Idul Adha.
"Daging kurban diolah di dapur umum kemudian dibagikan ke warga binaan menjadi menu santap siang bersama selama dua hari," katanya.
Sulistyadi menuturkan sehari setelah lebaran, Rutan Makassar masih akan menyembeli satu ekor sapi untuk dibagikan kepada masyarakat yang tinggal di luar kantor. Pembagian daging kurban ini menyasar kaum dhuafa dan masyarakat lainnya.
"Semoga ini bisa menjadi ladang pahala dalam melaksanakan ibadah Idul Adha untuk kita semua," ujar Sulistyadi.
Penerapan kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor: M.HH.PK.01.01.01-03 tentang Pencegahan, Penanganan dan Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lapas dan Rutan.
Kontributor : Muhammad Aidil