Tak Ada Listrik dan Internet, Guru Menyeberang Sungai Demi Mengajar

Kamis, 30 Juli 2020 | 17:08 WIB
Tak Ada Listrik dan Internet, Guru Menyeberang Sungai Demi Mengajar
Sejumlah siswa dan guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Tapa dibantu warga melintasi sungai Polanggua untuk mengikuti pelajaran luar jaringan (luring) di Dusun III, Desa Langge, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Rabu (29/7/2020). [ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lembar tugas tersebut, kemudian dikumpulkan kembali pada akhir pekan oleh orang tua dan kemudian orang tua siswa mengambil tugas baru untuk minggu berikutnya.

"Untuk kelompok yang tempat tinggalnya berdekatan, pengumpulan dan pengambilan lembar tugas bisa diwakilkan oleh salah satu dari orang tua kelompok belajar masing masing. Selain anak-anak mengisi lembar tugas, mereka juga mengisi lembar aktivitas harian yang harus ditandatangani orang tuanya," jelasnya.

Masih kata Nani, tempat belajar pun diupayakan dilakukan di rumah orang tua peserta didik yang kondisinya nyaman dan memadai, dengan memperhatikan protokol kesehatan. Adapun guru di SDN Cibeas saat ini ada 6 orang dengan jumlah siswa 74 orang.

Dari catatan Nani, kunjungan terjauh guru dihitung dari jarak sekolah, ada yang mencapai lima kilometer, yakni ke Kampung Cisantri dan Cibutun.

Baca Juga: Kritik Nadiem Makarim, Federasi Guru: Mendikbud Adalah Menteri Jarak Jauh

"Tentunya orang tua didik harus menjadi pendamping anak-anaknya selama belajar di rumah, saat anak mengerjakan tugas yang telah diberikan. Kita juga mengingatkan kepada orang tua saat melakukan pendampingan tidak boleh memarahi anaknya sebelum dan sesudah belajar," bebernya.

"Kegiatan guru kunjungan juga dilakukan seminggu sekali dan ada juga dilakukan dua minggu sekali ke tiap pokjar. Mengingat guru juga perlu dilindungi, jangan terlalu sering berinteraksi, takut terpapar ketika di perjalanan maupun di lokasi pokjar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI