Suara.com - Pada awal kemunculannya, profil Nadiem Makarim dikenal sebagai CEO dan Founder Gojek. Keberhasilannya dalam mengembangkan startup berbasis teknologi dan transportasi sehingga bermanfaat untuk masyarakat luas dinilai menjadi sebuah prestasi yang patut dicontoh oleh generasi muda Indonesia.
Kini, Nadiem Makarim lebih dikenal publik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 2019-2024. Kebijakan yang dibuat di awal masa jabatan yakni menghapus Ujian Nasional dirasa tepat terlebih saat ini Indonesia sedang dilanda pandemi COVID-19. Lalu, siapakah sosok Nadiem Makarim yang sebenarnya? Berikut profil lengkap Nadiem Makarim.
1. Latar Belakang dan Pendidikan Nadiem Makarim
Nadiem Makarim lahir di Jakarta, 4 Juli 1984 dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie. Diketahui Nadiem adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ayah Nadiem Makarim merupakan pengacara kondang keturunan Arab yang berasal dari Pekalongan, Jawa Tengah. Ayah Nadiem Makarim merupakan pengacara bergelar doktor lulusan Harvard University.
Baca Juga: Menteri Nadiem: Kuota Internet Mahal Masalah Utama PJJ
Sementara itu, Nadiem Makarim sejak kecil hingga SMP bersekolah di Jakarta lalu melanjutkan SMA di Singapura. Setelah lulus SMA, Nadiem Makarim melanjutkan kuliah di Brown University Amerika Serikat dan memperoleh gelar Business Administration (BA) jurusan International Relations.
Kemudian Nadiem melanjutkan pendidikan S2-nya di Harvard Business School dan mendapatkan gelar MBA (Master of Business Administration).
Setelah lulus dan mendapatkan gelar MBA-nya, Nadiem lantas kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai konsultan manajemen di sebuah lembaga konsultan ternama di Jakarta, McKinsey & Company selama 3 tahun.
Selanjutnya, Nadiem menjadi Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia yang kemudian berlanjut menjabat sebagai Chief Innovation officer Kartuku. Setelah mendapatkan berbagai pengalaman sebagai karyawan swasta, Nadiem lantas merasakan adanya keresahan yang dialami masyarakat mengenai transportasi.
Baca Juga: Persatuan Guru NU: Kepemimpinan Mendikbud Nadiem Makarim Terlalu Elitis
Melihat kesulitan masyarakat dalam menemukan transportasi yang aman, cepat dan terjangkau dijadikan sebagai peluang bisnis transportasi online dan membangun Gojek pada tahun 2011. Tak hanya sebagai transportasi, kini Gojek telah menjelma sebagai aplikasi antar makanan, barang, hingga berbelanja dan berobat.