Suara.com - Sebuah penelitian yang dirilis Komite Tinggi untuk Warga Arab di Israel mengungkapkan Israel telah mengubah fungsi masjid menjadi sinagoge dan restoran juga bar.
Setidaknya, ada 40 masjid yang jadi korban kekejaman Israel. Jumlah ini belum termasuk 17 masjid lainnya diubah menjadi bar, restoran, sinagog atau museum.
Kamal Khatib dari komite angkat bicara mengenai proses alih fungsi masjid ini. Ia mengungkapkan sejumlah kontroversi yang dilakukan pemerintah Israel seperti mengabaikan pendapat warga.
Menyadur Daily Sabah pada Kamis (30/07/2020), Khatib mengungkap ada puluhan masjid yang dihancurkan,ditutup atau terpaksa ditinggalkan karena kebijakan Israel.
Baca Juga: India dan Israel Kembangkan Alat Tes Virus Corona Tercepat di Dunia
Ia juga mengatakan Palestina telah melakukan upaya berulang kali untuk mendapatkan kembali, merenovasi dan menghentikan serangan terhadap masjid. "Namun, semua upaya ini ditolak oleh Israel," katanya.
Israel membantah tuduhan menggunakan masjid untuk tujuan lain selain beribadah.
Pada Oktober 2015, Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan ada sekitar 400 masjid di Israel dan bahwa jumlah jamaah bertmbah berkali-kali lipat selama 25 tahun terakhir.
Kementerian mengatakan bahwa otoritas Israel mengalokasikan banyak dana untuk membangun tempat ibadah bagi umat Islam yang tinggal di Israel.
Disebutkan bahwa pemerintah mendanai lebih dari 100 masjid dan membayar gaji para imam mereka.
Baca Juga: Peneliti Israel Temukan Obat yang Diklaim Bisa Ubah Covid-19 jadi Flu Biasa
Namun Khatib membantah klaim tersebut dengan mengatakan pemerintah Israel tak pernah membangun masjid dalam sejarah negara itu.