“Saya bukan hanya menunjuk bupati dan wali kota untuk menjadi satgas provinsi dan menjadi ketua satgas di masing-masing wilayah. Tapi, kita biayai juga dengan pendanaan Rp 45 M, yang termasuk juga belanja benda tidak habis pakai,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel, Ansori, menyebut dari 17 kabupaten dan kota di Sumsel, pihaknya mencatat ada sepuluh daerah yang rawan karhutla.
Dirinya mengatakan, daerah yang memiliki potensi kathutla itu adalah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, dan Kabupaten Muara Enim.
“Selain itu, ada lima kabupaten lainnya yakni Kabupaten PALI, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Musi Rawas, dan terakhir Kabupaten Musi Rawas Utara,” tambah dia.
Baca Juga: Ini Dia, Tiga Modifikasi Kendaraan untuk Tanggulangi Karhutla
Masih kata dia, pada 2020 ini untuk persiapan ada 90 desa di sepuluh daerah tersebut yang telah dipetakan sangat rawan.
“Sementara untuk titik panas berada di 298 desa yang tersebar di 84 kecamatan di 10 daerah di Sumsel,” tutur Ansori.
Kontributor : Rio Adi Pratama