Helikopter Rusia dan Amerika Akan Bom Air Kebakaran Hutan di Sumsel

Kamis, 30 Juli 2020 | 13:13 WIB
Helikopter Rusia dan Amerika Akan Bom Air Kebakaran Hutan di Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru. (dok pemprov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sembilan helikopter water bombing atau pengebom air disiagakan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Dia antara helikolter itu dipinjamkan Rudia dan Amerika Serikat.

Ini menyusul di provinsi itu ada 10 kabupaten yang rawan terjadi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dari 9 helikopter tersebut, delapan di antaranya langsung didatangkan dari Rusia. Sedangkan satu helikopter lagi berasal dari Amerika Serikat.

Semua helikoter itu disiagakan di Base OP Pangkalan Udara (Lanud) Talang Betutu Palembang.

Baca Juga: Ini Dia, Tiga Modifikasi Kendaraan untuk Tanggulangi Karhutla

Delapan helikopter asal Rusia itu memiliki kapasitas empat ton dan satu helikopter asal Amerika itu berkapasitas lima ton.

“Kapasitas airnya sangat besar. Selain itu, ada juga satu pesawat patroli dan satu pesawat cesna. Kita satuan tugas kolaboratif unsur TNI dan Polri, serta pemerintah daerah, namun terpenting tetap peran masyarakat,” ujar dia dalam siaran pers Pemprov Sumsel, Kamis (30/7/2020).

Pada 2020 ini saja, pihaknya mengklaim sudah melakukan water bombing sebanyak 600 kali. Tentunya hal itu sangat berpengaruh untuk wilayahnya hingga saat ini.

“Jangan membuka lahan dengan cara dibakar. Jangan biarkan setitik api pun dan sekecil apapun terjadi di Sumsel,” kata dia.

Hingga kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel telah menggelontorkan dana sebesar Rp 45 miliar untuk mengantisipasi bencana karhutal di wilayahnya.

Baca Juga: Kedapatan Bakar Hutan saat Pandemi Akan Dihukum Berat

Pihaknya mengucurkan bantuan itu guna membeli alat-alat dan perlengkapan lainnya untuk mencegah karhutla di wilayahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI