Reunian, Satu Keluarga di Texas Terpapar Covid-19 hingga Satu Meninggal

Kamis, 30 Juli 2020 | 08:34 WIB
Reunian, Satu Keluarga di Texas Terpapar Covid-19 hingga Satu Meninggal
Satu keluarga di Texas postif Covid-19 setelah gelar reunian.[Tony Green]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga di Texas, Amerika Serikat positif terpapar virus Covid-19 setelah menggelar pesta reuni bulan lalu, satu diantaranya meninggal dan satu lagi dalam kondisi koma.

Menyadur NBC News, Tony Green selaku tuan rumah pesta reuni keluarga tersebut meyakini pandemi Covid-19 adalah tipuan, menyebut kelompok yang infeksi adalah "pelajaran keras dalam realitas Covid-19,"

"Dengan sangat tergesa-gesa, saya mulai memprediksikan sup alfabet tentang 'scamdemic ini,'" kata Green dalam sebuah kolom di Dallas Voice.

"Saya percaya virus itu tipuan. Saya percaya media mainstream dan Partai Demokrat menggunakannya untuk membuat kepanikan, menghancurkan ekonomi dan menghancurkan peluang Trump pada pemilu," jelas Green.

Baca Juga: Menghindari Gegabah Pengujian Vaksin COVID-19

"Saya berjanji, jika kita terus lebih khawatir tentang gangguan pada hidup kita daripada kita menghentikan virus ini, tidak ada orang Amerika yang akan selamat." ujar Green.

Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

Tony Green mengadakan pesta pada 13 Juni untuk merayakan kelahiran seorang cucu di keluarganya. Pria 43 tahun yang mengatakan dia adalah "seorang konservatif gay," menjadi tuan rumah pesta dengan pasangannya - di mana mereka maupun orang tua mereka tidak mengenakan masker.

Keesokan harinya Green terbangun dengan perasaan mual, dan dalam dua hari begitu pula pasangannya dan orang tuanya.

Dalam beberapa hari, ibu mertuanya dan ipar perempuannya juga jatuh sakit, seperti halnya orang tua dari bayi yang baru lahir yang menjadi alasan pesta itu.

Green dan ayah rekannya, Rafael Ceja, akhirnya dirawat di rumah sakit pada 24 Juni dalam keadaan koma, dan kemudian, ibu Ceja - yang kemudian meninggal pada 2 Juli tepat di samping putranya.

Baca Juga: Mojokerto Zona Merah, Wali Kota Jumpa Pers Beberkan pasien COVID Sembuh

"Saya merasa bertanggung jawab karena meyakinkan keluarga kami bahwa aman untuk berkumpul bersama. Ada banyak hal yang akan saya lakukan secara berbeda." kata Green.

Green berusaha untuk mengumpulkan dana bagi keluarganya dengan cara membuat postingan penggalangan dana di website GoFundMe-tetapi tidak disambut baik.

"Dengan hati yang berat dan penyesalan yang dalam, tetapi saya harus memberi tahu setiap kontributor bahwa saya harus mengakhiri penggalangan dana ini dan mengembalikan setiap sumbangan," tulis Green.

"Saya mencoba untuk bertindak terhormat - melayani demi kepentingan terbaik Rafael & Marisa - tidak ada orang lain."

"Sayangnya, orang lain - dalam keluarga - tidak senang dengan upaya saya untuk memberikan cinta, dukungan, doa, dan kontribusi keuangan tambahan pada saat dibutuhkan," tulisnya.

"Karena pelecehan dan perilaku balas dendam mereka yang terus-menerus (bertentangan dengan saran saya), Marisa menolak untuk menerima uang ini." pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI