Suara.com - Pemerintah Vietnam menangguhkan semua penerbangan keluar dan masuk Danang selama 15 hari setelah muncul 22 kasus infeksi virus corona baru di kota tersebut.
Menyadur Channel News Asia, Vietnam saat ini kembali waspada usai adanya infeksi Covid-19 pertama sejak April pada Sabtu (25/7) lalu, dan bertambah menjadi tiga pada Minggu (26/7).
Sebelas kasus infeksi baru dilaporkan pada Senin (27/8) malam, terkait dengan rumah sakit Danang. Sementara tujuh infeksi lain berada di kota dan provinsi Quang Nam, dilaporkan pada Selasa.
Kementerian Kesehatan Vietnam mengatakan dua pasien positif virus corona di Danang kini dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Negara Ini Tidak Menerapkan Lockdown, Tapi Kasus Virus Corona Menurun!
Dalam pernyataan pemerintah yang diumumkan Selasa (28/7) malam, semua layanan bus dan kereta api di Danang juga telah ditutup.
Sebelumnya, pemerintah mengatakan telah meminta Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) untuk memungkinkan maskapai penerbangan domestik meningkatkan penerbangan dari Danang ke 11 kota di Vietnam guna membantu upaya evakuasi 80 ribu orang.
"Semua penerbangan evakuasi sekarang dibatalkan," ujar wakil direktur CAAV Vo Huy Cuong.
"Kami mengoperasikan 90 penerbangan untuk mengevakuasi turis yang terdampar di Danang kemarin, tetapi sebagian besar wisataawan sudah meninggalkan Danang pada Minggu (26/7), kebanyakan naik kereta ke provinsi terdekat," katanya.
Otoritas berwenang pada Selasa (28/7) mengatakan sekitar 18 ribu wisatawan yang semula berada di Danang, telah kembali ke kota Ho Chi Minh.
Baca Juga: Pandemi Bukan Halangan, Rolls-Royce Siap Hadirkan Ghost Versi Baru
Lebih lanjut, 15 ribu hingga 20 ribu pelancong lainnya diperkiran akan tiba di Hanoi.