Suara.com - Pemilik jaringan hotel ternama di Jepang berhasil membeli salah satu jenis anggur mewah termahal di Jepang. Menyadur Next Shark, anggur ini datang dari jenis Ruby Roman yang ukurannya seperti bola pingpong.
Berdasarkan berita dari Kyodo News, operator rantai penginapan Hyakurakuso mengajukan penawaran untuk anggur yang dikembangkan di Prefektur Ishikawa dalam sebuah lelang pada hari Kamis.
Anggur mewah ini terjual seharga 1,3 juta yen atau setara Rp 175 juta dari pedagang grosir di sebuah pasar di Kanazawa.
Rupanya, pemilik hotel Hyakurakuso melakukan hal ini sebagai aksi amal karena ia ingin membantu orang yang terdampak pandemi.
Baca Juga: Kangen Masuk Penjara, Pria di AS Nekat Bajak Truk Anggur
Selain itu, melalui koki penginapan itu, pemilik penginapan khas Jepang ini juga mengatakan sangat menghargai makanan sehingga ia rela merogoh kocek dalam untuk menikmati si anggur mewah.
"Kami membuat tawaran tertinggi untuk mendorong masyarakat yang menderita karena virus corona baru," ujar Mitsutaka Sakamoto, kepala koki Hyakurakuso yang berusia 39 tahun.
"Dan ini adalah cara untuk membantu orang-orang agar lebih menghargai makanan selama masa pandemi. Kami ingin memberikan harapan bagi produsen pertanian di seluruh negeri."
Anggur Ruby Roman sendiri adalah salah satu dari deretan buah mahal yang dikembangkan di Jepang. Anggur jenis ini hanya bisa dipanen selama tiga bulan dalam setahun.
Biasanya, panen anggur Ruby Roman dimulai dari bulan Juli dengan 26 ribu anggur khusus yang akan dijual hingga bulan September.
Baca Juga: Beredar Foto Anggur Merah Sachet, Penampakannya Bikin Warganet Melongo
Ruby Roman terkenal karena ukurannya yang jumbo, selain itu, anggur ini memiliki kandungan gula yang tinggi dengan tingkat keasaman yang rendah.
Jenis ini pertama kali diluncurkan di pasaran pada tahun 2008 dan langsung memiliki ruang di hati penggemar buah mahal di Jepang.
Menurut dekan Fakultas Ekologi Manusia di Universitas Wisconsin-Madison di Jepang, Soyeon Shim, buah mewah yang dijual dengan harga mahal memang memiliki pangsa pasar tersendri.
Bukan untuk dikonsumsi sendiri, buah mahal ini kerap dijadikan hadiah prestisius bagi relasi dalam acara-acara tertentu.
"Orang-orang membeli buah-buahan mahal untuk menunjukkan betapa istimewanya hadiah mereka kepada penerima, untuk acara-acara khusus atau untuk seseorang yang penting secara sosial, seperti bos Anda," kata Shim melalui We Are Resonate.