Suara.com - Seorang sopir bus di San Fransisco dihantam dengan tongkat bisbol oleh tiga pemuda saat bekerja karena berusaha mengingatkan penumpang untuk memakai masker.
Menyadur The Guardian pada Rabu (29/07/2020), pria yang identitasnya dirahasiakan ini tak hanya mengalami kekerasan fisik tapi juga menerima pelecehan rasis.
Sopir itu berulang kali mengingatkan para penumpang untuk mengenakan maseker, tetapi setiap kali dia mulai mengemudi lagi, mereka kembali melepas masker.
"Sulit menjadi sopir bus saat ini, terutama menjadi pengemudi Asia," katanya sembari meminta namanya tidak dipublikasikan untuk alasan privasi.
Baca Juga: Ingatkan Penumpang Pakai Masker, Sopir Bus Dikeroyok Hingga Tewas
Sopir itu lantas menghentikan bus dan mengatakan akan membawanya keluar. Pemuda ini turun dari bus, tapi sopir melihat salah satu dari mereka membuka panel di luar bus.
Ketika dia keluar dari bus untuk menghadapi situasi, remaja yang diperkirakan berusia sekitar 17 tahun itu meludahi wajahnya dan memukulnya dua kali dengan miniatur tongkat bisbol yang dibawa di ranselnya.
Sopir bus lantas merebut tongkat bisbol dan menampar wajah pemuda itu dua kali dan sebelum melarikan diri. "Ini pelecehan verbal konstan dari penumpang sepanjang hari," kata pria yang bekerja untuk kota selama dua tahun ini.
Serangan ini membuat tulang jari sang sopir patah dan ia mengalami tekanan mental yang lebih besar. "Aku terus berpikir pada diriku sendiri, tongkat bisbol yang dia tarik dari ranselnya dengan mudah bisa menjadi pistol."
"Kita harus menegakkan aturan masker ini tapi penumpang tak suka diberi tahu apa yang harus dilakukan. Hal ini menambah banyak tekanan pada pekerjaanku setiap hari," lanjut sopir tersebut.
Baca Juga: Modal Jimat Khusus, Mantan Sopir Bus AKAP Tipu 7 ART di Jogja
Seorang juru bicara untuk departemen kepolisian San Francisco sedang menyelidiki insiden itu, tapi belum ada penangkapan yang dikonfirmasi.