Para jemaah juga akan menjalani tes Covid-19, diberi gelang yang terhubung ke ponsel mereka dan memantau gerakan mereka dan diminta untuk karantina di rumah dan di kamar hotel sebelum dimulainya haji pada Rabu (29/7/2020). Mereka juga akan diminta untuk karantina selama seminggu setelah selesai menunaikan ibadah haji.
Media internasional juga tidak diizinkan meliput haji dari Mekah tahun ini. Sebagai gantinya, pemerintah Saudi menyiarkan rekaman langsung dari Masjidil Haram.
Tahun ini, para jemaah juga hanya dapat minum air dari sumur Zamzam yang sudah dikemas botol plastik. Kerikil untuk lempar jumrah yang biasanya diambil oleh jemaah di sepanjang rute, sudah disediakan oleh petugas dan akan disterilkan.
Para jemaah juga diberi sajadah dan pakaian khusus untuk dipakai selama haji yang sudah dibekali dengan teknologi nano, yang diklaum pemerintah Saudi dapat membunuh bakteri dan membuat pakaian tahan air.
Baca Juga: Ada Teknologi Canggih di Ka'bah saat Ibadah Haji di Tengah Pandemi Corona
Mereka juga diberi payung untuk melindungi mereka dari sinar matahari, handuk, sabun, pembersih dan kebutuhan lainnya.
"Kerajaan Arab Saudi perlu menerapkan langkah-langkah ini agar kita dapat belajar dari pengalaman ini," kata pakar penyakit menular Saudi dan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Hanan Balkhy.
"Kerajaan dan dunia akan belajar bersama apa cara terbaik untuk mengurangi penularan selama ibadah ini," kata Balkhy, asisten direktur jenderal untuk divisi resistensi antimikroba di kantor pusat WHO di Jenewa.