Hari Pertama Ibadah Haji, Arab Saudi Tangkap 244 Jamaah Ilegal

Rabu, 29 Juli 2020 | 22:36 WIB
Hari Pertama Ibadah Haji, Arab Saudi Tangkap 244 Jamaah Ilegal
Kondisi ibadah haji yang terlihat sepi karena pandemi Covid-19.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasukan keamanan Arab Saudi menangkap 244 jemaah ilegal di hari pertama ibadah haji 2020, Rabu (29/7/2020).

Menyadur Arab News, Rabu (29/7/2020), pihak keamanan ibadah haji telah bersiaga sejak jauh-jauh hari.

Penjagaan ketat diberlakukan baik di dalam maupun sekitar tempat-tempat suci yang akan digunakan untuk ibadah.

Pasukan keamanan juga telah memeringati masyarakat maupun orang asing untuk tidak coba-coba memasuki tempat-tempat suci selama berlangsungnya ibadah haji.

Baca Juga: Dalam Sepekan, 16 Orang Kedapatan Melanggar Aturan Ibadah Haji 2020

Pandemi virus Corona telah mengubah beberapa hal dalam proses ibadah haji tahun ini. Arab Saudi telah membatasi jumlah jamaah secara drastis.

Tahun lalu, 2,5 juta jemaah dari seluruh dunia diizinkan Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah yang merupakan satu dari lima rukun islam itu.

Namun khusus tahun ini, pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jamaah menjadi hanya maksimal 1.000 orang, demi menghindari kerumunan.

Haji di tengah wabah. [BBC]
Haji di tengah wabah. [BBC]

"Para petugas keamanan telah menciptakan penjagaan keamanan yang ketat di dalam dan sekitar situs-situs suci untuk menegakkan peraturan ini dan menangkap para pelanggar," kata seorang juru bicara keamanan ibadah haji.

Sekitar 1.000 jamaah haji saat ini mulai pelaksanakan perjalanan spiritual mereka. Di hari pertama, mereka berkumpul di Lembah Mina di luar Mekah.

Baca Juga: Sunyinya Mina Menjelang Puncak Haji di Tengah Pandemi

Kementerian Haji dan Umrah Saudi mengumumkan pada bulan Juni bahwa mereka sangat membatasi jumlah peziarah tahun ini.

Prioritas mereka adalah menjaga ibadah haji tetap steril. Mereka tak ingin situs-situs suci justru menjati kluster baru penyebaran virus Corona.

Selain membatasi jumlah jamaah, Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan teknologi tinggi di situs paling suci Islam, Ka'bah.

Seperti dikutip dari The Washington Post, Amr Al-Maddah, kepala perencana di Kementerian Haji, menyebut teknologi terbaru ke dalam ziarah seperti pemindai panas dan kartu identitas elektronik akan digunakan tahun ini.

"Saat ini, teknologi adalah kuda hitam kami untuk mengembangkan seluruh perjalanan haji," kata al-Maddah, seorang insinyur elektronik dengan gelar Ph.D. dalam robotika dan kecerdasan buatan.

"Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan bahwa haji ini akan berakhir dengan nol kasus COVID-19 dan juga dengan nol kematian dalam jumlah total haji kami."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI