Prioritas mereka adalah menjaga ibadah haji tetap steril. Mereka tak ingin situs-situs suci justru menjati kluster baru penyebaran virus Corona.
Selain membatasi jumlah jamaah, Pemerintah Arab Saudi juga menerapkan teknologi tinggi di situs paling suci Islam, Ka'bah.
Seperti dikutip dari The Washington Post, Amr Al-Maddah, kepala perencana di Kementerian Haji, menyebut teknologi terbaru ke dalam ziarah seperti pemindai panas dan kartu identitas elektronik akan digunakan tahun ini.
"Saat ini, teknologi adalah kuda hitam kami untuk mengembangkan seluruh perjalanan haji," kata al-Maddah, seorang insinyur elektronik dengan gelar Ph.D. dalam robotika dan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Dalam Sepekan, 16 Orang Kedapatan Melanggar Aturan Ibadah Haji 2020
"Kami mengambil setiap langkah yang mungkin untuk memastikan bahwa haji ini akan berakhir dengan nol kasus COVID-19 dan juga dengan nol kematian dalam jumlah total haji kami."