Suara.com - Kisah miris terjadi di Desa Buangin Kecamatan Rante Bulahan Timur Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat. Kepala desa tersebut, Pilipus ditemukan meninggal gantung diri saat akan membagikan bantuan langsung tunai (BLT) pada Senin (26/7/2020).
Pilipus ditemukan tewas bunuh diri di kebun kopi milik warga.
Kasat Reskrim Polres Mamasa Iptu Dedi Yulianto membenarkan adanya peristiwa bunuh diri tersebut.
” Iya, Pak Kadesnya ditemukan tewas oleh warganya saat hendak mau ke kantor desa untuk menghadiri pembagian BLT di kantor desa. Namun belum sampai di kantor, pak Kadesnya sudah ditemukan tergantung di pohon dengan seutas kabel melingkar dilehernya,” katanya kepada pojokcelebes.com-jaringan Suara.com.
Baca Juga: Surat Terakhir Kades Sebelum Bunuh Diri: Jangan Masuk Politik
Berdasarkan keterangan Albert, yang masih keponakan korban, pada Senin pagi itu, Pilipus bersamanya berangkat berboncengan menggunakan sepeda motor dari rumah menuju Kantor Desa Buangin.
Saat di tengah jalan, Pilipus minta diturunkan dari motor dengan alasan ingin buang air besar di sungai kecil, sedangkan Albert diminta untuk melanjutkan perjalanan ke kantor desa.
Namun sekitar kurang lebih satu jam menunggu, Pilipus tak kunjung datang ke kantor desa. Sementara itu, warga sudah lama menuggunya. Lantaran itu, Albert menyusul ke tempat korban minta diturunkan.
Namun yang terjadi kemudian di tempat kejadian, warga desa bersama camat, babinkamtimas serta aparat lain, dikejutkan dengan temuan Pilipus sudah tak bernyawa dan menggantung di pohon.
”Warganya melihat korban Kades ditemukan sudah terbujur kaku dengan kondisi tergantung dengan kabel masih melingkar denngan memakai jaket warna coklat, celana jens warna biru dan sandal masih melakat di kaki korban. Kuat dugaan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri alias bunuh diri.”
Baca Juga: Kelelahan, Dua Kades di Bantul Meninggal Selama Pandemi
Polisi juga tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Kades. Hanya saja, berdasarkan pengakuan istrinya, korban meninggalkan surat wasiat untuk keluarga dan masyarakatnya untuk pamit selamanya.