Suara.com - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) benar-benar memikirkan ulang rencana pembukaan sekolah yang berada di zona kuning corona covid-19.
Wasekjen FSGI Satriwan Salim menyebut kajian yang tengah dilakukan Kemendikbud terkait pembukaan sekolah di zona kuning sangat berbahaya bagi anak-anak.
"Ini sama saja membunuh pelan-pelan para siswa dan guru kalau membuka sekolah ini, tanpa didasari kepada penelitian, tanpa didasari semacam penilaian asesmen dari ikatan dokter anak, dari KPAI, dari pemangku kepentingan pendidikan," kata Satriwan Salim dalam keterangannya, Rabu (29/7/2020).
Satriwan menilai pembukaan sekolah di zona kuning secara administrasi melanggar Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran TA 2020/2021 pada Masa Pandemi COVID-19 yang hanya mengatur pembukaan sekolah di zona hijau.
Baca Juga: Ada Anggota Dewan Terpapar Corona, Gedung DPRD DKI Disemprot Disinfektan
Selain itu, penyelenggaraan SKB 4 Menteri yang sudah dilakukan pun masih banyak catatan dalam pelaksanaannya seperti protokol kesehatan yang masih dilanggar oleh beberapa sekolah.
"Maksud saya sekolah dibuka di zona hijau, tapi rumah anak rumah guru di zona kuning, warna orange atau zona merah (gimana)?. Dia berangkat sekolah menggunakan angkutan umum, baik guru maupun siswa tidak ada jaminan anak-anak dan guru yang naik angkutan umum ini steril dari sebaran covid ketika naik angkot, karena tidak menggunakan protokol Kesehatan, tidak pakai masker," jelasnya.
Oleh sebab itu, FSGI berharap Kemendikbud tidak sembarangan membuka sekolah di zona kuning. Menurutnya jika hal itu dilakukan berpotensi menjadi kluster baru layaknya perkantoran yang saat ini meningkat kasus covid karena aktivitas dibuka kembali.
"Sekolah akan menjadi cluster terbaru ya covid-19 lihat saja nanti. terbukti kan waktu kemarin di Kota Pariaman sekolah dibuka, dua guru positif korona. Di Inggris di Korsel juga Cina juga Eropa juga," pungkasnya.
Sebelumnya, Kemendikbud terus melakukan evaluasi terkait pembukaan kembali sekolah pada masa pandemi virus corona covid-19 di zona hijau sebelum melebarkan kebijakan ke zona kuning.
Baca Juga: Ada Kasus Corona di Disdik DKI, Orang Tua Murid Tetap Boleh Datang
"Kita sedang mengevaluasi sekolah dalam zona non hijau, khususnya zona kuning untuk tetap bisa melakukan pembelajaran tatap muka," kata Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Naim dalam jumpa pers virtual, Selasa (28/7/2020).