Kisruh Program Organisasi Penggerak, NU Maafkan Mendikbud Nadiem

Selasa, 28 Juli 2020 | 19:43 WIB
Kisruh Program Organisasi Penggerak, NU Maafkan Mendikbud Nadiem
Nadiem Makarim (Instagram/Kemdikbud.RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Massa Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Pendidikan Maarif NU menerima permintaan maaf Mendikbud Nadiem Makarim atas polemik Program Organisasi Penggerak Kemendikbud.

Ketua LP Maarif NU, Arifin Junaidi menyatakan Nadiem telah menunjukkan sikap kesatria yang langka dimiliki pejabat tinggi negara di masa sekarang.

"Saya menghargai sifat kesatria dari Mas Nadiem, jarang pejabat tinggi kita yang mau mengakui kesalahan dan minta maaf begitu," kata Arifin saat dihubungi Suara.com, Selasa (28/7/2020).

Meski begitu, permintaan maaf Nadiem tak lantas membuat LP Maarif NU mau kembali bergabung dengan Program Organisasi Penggerak.

Baca Juga: Nadiem Pastikan Tanoto dan Sampoerna Tetap Gabung di Program Penggerak

Arifin menyebut pihaknya masih akan melihat perbaikan yang dilakukan Nadiem terhadap POP, karena memurutnya POP merupakan program yang baik secara ide namun belum matang untuk dieksekusi.

"Tidak ada gunanya permintaan maaf itu kalau tidak diikuti tindakan untuk perbaikan, masukan sudah banyak termasuk dari LP Maarif NU dimintai masukan, ya sudah itu saja direalisasikan," tegasnya.

Arifin juga menegaskan yang dipersoalkan oleh NU, Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) saat mundur dari POP bukan hanya soal keterlibatan dua perusahaan besar Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation saja.

"Tidak hanya itu, kriteria penerimanya tidak jelas begitu kok, macem-macem sekali organisasi penerimanya, ada perkumpulan pecinta budaya, keluarga alumni, kan organisasinya nggak jelas tuh kriterianya, kemudian programnya juga gak jelas, ada yang wisata, literasi, sadar film, workshop yang dibiayai gede banget gitu," jelasnya.

"Jadi ini program bagus tapi konsepnya belum mateng, dimatengin dulu," kata Arifin.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Minta Maaf ke NU, Muhammadiyah, dan PGRI

Sebelumnya Nadiem meminta maaf kepada Muhammadiyah, NU, dan PGRI terkait polemik POP dan mengakui program digagasnya masih jauh dari kesempurnaan sehingga membuat 3 ormas ini mundur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI