Suara.com - Memperingati Hari Anak Nasional 2020, Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud (Puspeka) telah menyelenggarakan Kemah Karakter Virtual Anak Indonesia pada 6 - 9 Juli 2020 silam di Jakarta dan diikuti secara virtual oleh 2.982 peserta dari 34 provinsi, yang terdiri dari jenjang PAUD/PAUDLB, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK/SMKLB.
Kemah Karakter Virtual Anak Indonesia juga hadir untuk memperingati Hari Keluarga Nasional 2020. Acara ini merupakan kegiatan pelatihan dan pengembangan siswa, sekaligus rekreasi bersama keluarga, yang diadakan sepanjang bulan Juli.
Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan seperti ini memang diperlukan oleh anak-anak agar mereka tetap aktif mengembangkan diri dengan suasana yang menyenangkan.
Mengambil tema “Anak Gembira, Keluarga Hebat, Indonesia Maju”, diselenggarakannya kemah virtual ini agar dapat anak-anak bisa cinta, paham, dan mengamalkan Pancasila dalam kebhinekaan global, serta mempererat hubungan antara anak dengan keluarganya.
Baca Juga: Sekolah SPK Menjaga Nilai-Nilai Budaya Indonesia
Selain sesi bercerita, para peserta juga ditantang untuk membuat karya terbaiknya. Karya yang dikirimkan berupa cerita atau karya paling inspiratif lainnya. Pemenang berkesempatan berbagi dan berdiskusi langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim.
Menurut Ainun, tugas membuat karya yang diberikan ada kaitannya dengan keluarga. Hal ini dikarenakan peran keluarga di saat pandemi seperti ini penting untuk anak.
“Jadi nanti tugas yang diberikan itu memang dikaitkan dengan keluarga. Kami merasakan bahwa memang peran keluarga sangat penting apalagi di dalam masa pandemi ini,” terangnya.
Ainun melanjutkan, kemah virtual ini juga diselenggarakan agar kebersamaan dengan keluarga semakin menarik dan akrab.
“Saya yakin kemah virtual ini bersama Bapak, Ibu, dan para fasilitator serta narasumber, tentu akan bisa menciptakan keadaan menjadi menarik sehingga anak-anak bisa mengembangkan diri dalam situasi yang sangat menarik, hangat, kemudian muncul ke pengembangan karakter-karakter yaitu pelajar Pancasila yang berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, memiliki jiwa gotong-royong dan kebhinekaan global,” jelas Ainun.
Baca Juga: Kemendikbud Kaji Pembukaan Sekolah di Daerah Zona Kuning Corona
Adapun lima peserta dengan karya terbaik adalah Jamparing Wesi Aleri, murid TK Gagas Ceria, Bandung (karya foto dan esai cerita); Selfiani lase, murid SDSLB Karya Murni, Medan (karya foto dan esai cerita); Pestaria Sinurat, murid SMP RK Budi Mulia Pangururan, Samosir (karya video bakat); Firdaus Rahmat murid SMA Negeri 5, Makassar (karya komik); dan Aisya Auliya Sudrajat, murid SMA Negeri 1 Pacitan, Jawa Timur (karya video).