Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta mengingatkan jajaran di TNI/Polri berani mengubah cara-cara yang rumit menjadi cara yang cepat dan sederhana. Pasalnya kata Jokowi, saat ini bukan negara besar mengalahkan negara kecil, tapi negara cepat yang akan mengalahkan negara yang lambat.
"Kita harus berani merubah channel dari channel ordinary yang biasa-biasa ke channel extraordinary, channel yang luar biasa baik kecepatan maupun cara kerja kita dari channel yang rumit, cara yang rumit masuk ke cara-cara yang cepat dan sederhana, dari yang SOP normal kepada SOP yang short cut enggak bisa kita bekerja dengan cara-cara biasa dan ini kalau kita bisa mengubah ke channel yang saya sampaikan diteruskan ke posisi normal ini yang dinamakan kecepatan dan membuat kita memangnkan kompetisi dengan negara-negara lain karena kita punya kecepatan," tutur dia.
Lebih lanjut, Jokowi mengajak peserta dari Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI, Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Sespimti) Polri, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau), dan Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri untuk mengawal beberapa agenda yang mendesak dan mengawal perubahan cara-cara kerja baru tersebut.
"Saya sudah sampaikan cara kerja rumit dan lambat diganti cara kerja cepat dari regulasi peraturan rumit menjadi peraturan-peraturan yang sesederhana dan sesedikit mungkin dari SOP yang berbelit-belit menjadi SOP yang mudah dan cepat," ucap dia.
Jokowi meyakini jika cara-cara tersebut dilakukan Indonesia mampu melewati masa pandemi Covid-19 dan memulihkan perekonomian di tahun 2021.
"Sekali lagi kalau cara-cara ini bisa kita lakukan saya meyakini kita akan bisa melewati masa yang sulit dan tidak mudah ini lalu kita masuk ke budaya baru kerja ke situasi normal. Yang kita harapkan tahun depan kita posisi pulih ekonomi, vaksin ketemu dan bisa dilakukan vaksinasi massal kepada seluruh rakyat di negara kita," katanya.