Ia dan keluarganya tinggal di desa Pinang Damai, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Sumatera Utara.
Penganiayaan terhadapnya itu membuat Jefry tidak bisa mencari nafkah selama kurang lebih satu bulan terakhir.
3. Korban dikeroyok pakai gancu
Baca Juga: Keluarga Tak Percaya Editor Metro TV Bunuh Diri, Polisi: Untuk Apa Bohong
Kepada awak media, Jefry menceritakan kronologi dirinya dikeroyok oleh oknum anggota DPRD Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Saat ditagih soal motor yang dipinjamnya, Jefry memberitahukan keberadaannya di Hotel Melati di Kecamatan Bilah Hulu.
Terbaring lemah di rumahnya, Sabtu (25/7) akhir pekan lalu, Jefry mengungkapkan keadaan tekanan dengan tangan terikat di dalam mobil oleh Imam, bersama tiga orang rekannya selama dalam perjalanan menuju Cikampak, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labusel.
Setibanya di Desa Gapura, Kampung Sawah, dia dipukul bertubi-tubi menggunakan kayu, batu hingga gancu. Satu persatu mereka memukul secara emosional ke bagian wajah, dada, punggung, perut hingga kaki.
Tubuhnya yang kuat, tidak kuasa menahan sakitnya pukulan, tendangan dan hantaman kayu dan batu atas tuduhan perselisihan sepeda motor.
Baca Juga: Anggota DPRD dari PDIP Dipolisikan, Cabut Kuku Warga Miskin Pakai Tang
Sambil terduduk, dia mengerang kesakitan ketika gancu yang sudah dipersiapkan dari lokasi penjemputan di Hotel Melati, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, diayunkan ke belakang atas kepalanya dan membuatnya terhuyung hampir tidak sadarkan diri.