Suara.com - Perkantoran Jakarta belakangan ini menjadi sorotan karena disinyalir menjadi klaster baru virus corona atau Covid-19. Pemprov DKI lantas meminta agar manajemen kantor tak menutup-nutupi kasus penularan jika memang terjadi.
Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Andri Yansah mengakui temuan corona di kantor menjadi ketakutan bagi para pengelola. Mereka disebutnya takut melapor karena nantinya akan ada dampak bagi operasional kantornya.
"Jadi pengawasan dan pengendalian protokol covid di perusahaan perkantoran, jangan merupakan salah satu momok," ujar Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/7/2020)
Ia lantas mengingatkan agar manajemen kantor tak takut melaporkan jika ada kejadian itu.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak, India Berburu Plasma Darah untuk Pengobatan
Sebab jika ditutup-tutupi, Pemprov malah akan kesulitan mengambil tindakan dan penelusuran pasien demi mencegah penularan menyebar.
"Malah kita minta ada kerja sama dari perusahaan. Jangan ditutup-tutupi, toh juga kita tidak melakukan apa-apa kok. Malahan, buat perusahana itu sehat dan bisa beraktivitas kembali," jelasnya.
Karena itu, ia meminta agar pihak kantor mau bekerja sama demi mencegah penularan corona di Jakarta. Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 harus dijalankan dan gugus tugas kantor harus aktif melakukan pengawasan.
"Makanya saya minta kepada perusahaan, perkantoran, betul-betul mengaktifkan yang namanya gugus tugas intermal perusahaan. Terus jgn takut dilakukan pengetesan, jangan takut melakukan pelaporan kalau ada karyawan terpapar," pungkasnya.
Sebelumnya, sektor perkantoran di Jakarta kini telah menjadi salah satu klaster menyebarnya virus corona Covid-19.
Baca Juga: Ternyata Ini Sebab Anak Lebih Tangguh dari Paparan Virus Corona
Hingga saat ini, sudah ada ratusan pegawai dari puluhan kantor yang terpapar virus dari China ini.
Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 yang diterima Suara.com, terhitung sudah ada 375 pegawai dari 59 kantor di ibu kota yang terpapar corona.
Kantor-kantor ini berasal dari dari berbagai instansi, mulai kementerian, kepolisian swasta, hingga Pemprov DKI.
Kementerian Keuangan dan Kemendikbud merupakan penyumbang angka terbanyak dengan total masing-masing 25 dan 22.
Sementara dari kalangan Pemprov DKI, 23 pegawai Sudin KPKP Jakut dinyatakan positif menjadi yang paling banyak.
Secara keseluruhan, BUMN Antam menjadi yang paling banyak menyumbang angka positif corona dari kalangan pegawai di Jakarta dengan 68 kasus.
Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia membenarkan data tersebut.
Menurutnya data ini dikumpulkan dengan tujuan meningkatkan kewaspadaan para pegawai akan virus corona.
"Ya (data itu benar). Agar menjadi kewaspadaan kita bersama agar taat protokol kesehatan di kantor dan di luar kantor," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Senin (27/7/2020).