24 Pengungsi Rohingya Hilang di Laut, Malaysia Lakukan Pencarian

Senin, 27 Juli 2020 | 19:01 WIB
24 Pengungsi Rohingya Hilang di Laut, Malaysia Lakukan Pencarian
Kapal berisi para pengungsi Rohingya. (AFP/Chaideer Mahyuddin)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas berwenang di Malaysia menggelar pencarian terhadap 24 pengungsi Rohingya yang hilang saat mencoba berenang untuk mencapai daratan.

Menyadur The Guardian, Senin (27/7/2020), para pengungsi ini nekat terjun dari kapal mereka yang berada di lepas pantai dan berenang ke daratan pulau wisata Langkawi.

Pihak penjaga pantai Malaysia mengatakan 25 orang mencoba berenang ke darat pada Sabtu (25/7) malam, ketika kapal mereka berada di dekat pantai barat pulau ini.

Namun dari puluhan orang yang berenang, hanya satu yang berhasil mencapai daratan.

Baca Juga: Minta Sidang Virtual, Jaksa Tanggapi Permohonan Buronan Djoko Tjandra

Direktur bagian provinsi untuk Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), Mohd Zawawi Abdullah, mengatakan pencarian menggunakan dua kapal dan satu pesawat.

Tim pencarian pada Minggu (26/7), menyebar dan menyisir area laut dengan cakupan 100 mil.

Pengungsi Rohingya mengantre makanan di kamp Thankhali, Bangladesh, (12/1). (AFP)
Pengungsi Rohingya mengantre makanan di kamp Thankhali, Bangladesh, (12/1). (AFP)

"Kami telah menyampaikan informasi ke agen penyelamat lain dan komunitas nelayan lokal dan juga akan memberi tahu pihak berwenang Thailand untuk membantu pencairan," ujat Zamawi.

Kepolisian telah mengamankan dan menginterogasi satu orang yang berhasil mencapai daratan. Namun belum ada rincian lebih lanjut tentang apa yang terjadi di kapal pengungsi tersebut.

Sebelumnya, sebanyak 269 orang Rohingya ditahan begitu tiba di Langkawi pada Juni lalu.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Ada Jenazah Dililit Ular, Wajah Menghitam, Azab Kubur?

Saat itu, kepala MMEA mengatakan pengungsi dipindahkan dari kapal induk yang lebih besar di mana puluhan orang diyakini telah meninggal dan dibuang ke laut selama perjalanan empat bulan.

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin, Juni lalu, mengatakan negaranya tak dapat lagi menerima pengungsi Rohingya dengan alasan krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.

Malaysia yang mayoritas penduduknya merupakan muslim telah lama menjadi tujuan favorit bagi warga Rohingya yang mencari kehidupan yang lebih baik setelah lolos dari konflik militer di Myanmar pada 2017 silam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI