Takbir Idul Adha, Berbeda dari Takbir Idul Fitri

Reza GunadhaHani Suara.Com
Senin, 27 Juli 2020 | 16:25 WIB
Takbir Idul Adha, Berbeda dari Takbir Idul Fitri
Pelaksanaan Salat Idul Adha di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Minggu (11/8/2019). [Foto: Sukabumiupdate.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah kamu, ternyata takbir Idul Adha dengan takbir Idul Fitri berbeda. Walaupun, keduanya berasal dari kata Id yang berarti kembali bersih dan sama-sama memiliki sunnah mengumandangkan takbir.

Mengumandangkan atau melafalkan kalimat takbir merupakan hal yang dianjurkan dalam memperingati hari raya, baik pada Idul Adha ataupun Idul Fitri. 

Menyadur dari Nu Online, Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan, takbir dalam 'id terbagi menjadi dua macam, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. 

Takbir mursal berlaku untuk Idul Fitri dan Idul Adha. Sunnahnya dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Bolehkan Warganya Salat Idul Adha di Masjid dan Lapangan

Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir. Waktu melakukannya dimulai dari terbenam matahari malam ‘id hingga imam melakukan takbiratul ihram salat ‘id.

Saat Idul Adha, takbir muqayyad juga dikumandangkan. Takbir muqayyah merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi salat, dibaca setelah melaksanakan saalat, baik fardhu maupun sunnah.

Sunnah mengumandangkan takbir muqayyad dimulai sejak setelah shalat subuh pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah salat ashar di akhir hari Tasyriq pada 13 Dzulhijjah.

Adapun lafalnya adalah sebagai berikut.

Allâhu akbar Allâhu akbar Allâhu akbar lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar, Allâhu akbar wa lillâhi-l-hamd
Allâhu akbar kabîran wal hamdu lillâhi katsîra wa subhânallâhi bukratan wa ashîla, lâ ilâha illallâhu wa lâ na’budu illâ iyyâh, mukhlishîna lahuddîna wa law karihal kâfirun, lâ ilâha illallâhu wahdahu shadaqa wa’dahu  wa nashara ‘abdahu wa hazama al-ahzâba wahdahu, lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar

Baca Juga: Program Kambing Gratis untuk Penghafal Al Quran di Bekasi

Kesimpulannya, takbir Idul Adha menyandang dua istilah, yakni mursal dan muqayyad karena waktu pelaksanaannya. Apabila saat Idul Fitri, setelah salat 'id takbir sudah tidak dikumandangkan, sedangkan saat Idul Adha, takbir terus dikumandangkan hingga akhir hari Tasyriq pada tanggal 13 Dzulhijjah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI