Dua Hari Jelang Poligami, Pria Ini Disiksa hingga Tewas oleh Istri Tua

Senin, 27 Juli 2020 | 14:40 WIB
Dua Hari Jelang Poligami, Pria Ini Disiksa hingga Tewas oleh Istri Tua
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstocks)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita asal Mesir ditangkap kepolisian usai dicurigai terlibat dalam pembunuhan suaminya yang berencana berpoligami atau kembali menikah.

Menyadur Gulf News, pria yang tinggal di daerah Delta Nil Al Dakahila itu menghilang dua hari sebelum melangsungkan pernikahan yang dijadwalkan pada Kamis (23/7) lalu.

Pria berusia 69 tahun ini disebutkan tak lagi tinggal bersama istri lantaran permasalahan antara keduanya.

"Pernikahan saudaraku sangat menyedihkan. Istrinya biasa menyerangnya," ujar saudara dari pria itu.

Baca Juga: Kelewat Nakal, Ayah Sewa Preman untuk Bunuh Anak Kandungnya

"Dia (istri tua) meninggalkannya, mengusirnya untuk pindah, tinggal di apartemen terpisah," sambungnya.

Karenanya, lelaki ini memutuskan untuk menikah lagi setelah merasa tak bisa melayani dirinya sendiri.

Namun dua hari menjelang akad, pria ini menghilang dari rumahnya. Keluarga pun lantas melakukan pencarian.

Setelahnya, pria ini ditemukan dalam kondisi kritis, terbaring telanjang di lubang udara rumahnya. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit.

"Setelah sadar, ia memberi tahu kami bahwa istri da saudara lelakinya telah menyeretnya dan menanggalkan pakaiannya sebelum memukuli dan melemparkannya ke lubang udara," jelas saudari korban.

Baca Juga: Dipicu Masalah Selingkuh, Jono Dibunuh Tetangga di Depan Istri

Kendati sempat medapatkan perawatan, lelaki ini akhirnya meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya.

Laporan rumah sakit menyebut laki-laki ini mengalami pendarahan otak, pembekuan darah di kulit kepala akibat pukulan benda tumpul dan imobilitas di tungkai bawahnya.

Kepada polisi, perempuan berusia 55 tahun dan saudara laki-lakinya membantah tuduhan keterlibatan dalam insiden penyerangan ini.

Jaksa penuntut setempat memerintahan penahan atas tuduhan pembunuhan berencana. Serta, meminta autopsi untuk menentukan penyebab kematian pria itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI