Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada protokol khusus saat pemotongan hewan kurban Iduladha tahun ini karena pandemi Virus Corona atau Covid-19. Salah satunya melarang para pembeli hewan datang ke lokasi pemotongan.
Anies mengatakan protokol pertama yang harus diterapkan adalah jaga jarak. Karena itu hanya panitia kurban yang boleh hadir saat pemotongan dan warga tak diperkenankan untuk sekadar menyaksikan.
"Pemotongan hewan kurban hanya dihadiri oleh panitia kurban yang dibatasi jumlahnya sebisa mungkin jangan sampai ada kerumunan apalagi padat, apalagi tidak jaga jarak," ujar Anies melalui video youtube yang dikutip suara.com, Senin (27/7/2020).
Untuk protokol yang melarang pembeli hewan datang ke lokasi pemotongan, masuk ke dalam poin ke dua. Lantaran itu, Anies meminta agar proses kurban diserahkan sepenuhnya kepada panitia.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Kerahkan Personel di Lokasi Kurban
"Kedua, masyarakat yang tahun ini membeli hewan kurban supaya tidak menghadiri langsung ke lokasi pemotongan," jelasnya.
Lalu, ia meminta agar orang tua, anak-anak dan orang yang memiliki penyakit bawaan agar berhati-hati saat merayakan Iduladha. Sebab, mereka merupakan kelompok yang rentan terpapar Covid-19.
"Jaga kelompok yang risiko tinggi kalau tertular misalnya anak-anak orang tua yang punya penyakit bawaan. Mari saling mengingatkan sehingga tidak meluas dan wabah dan tidak membuat orang-orang berisiko terpapar," katanya.
Terakhir, hewan yang disembelih dan diolah oleh para panitia ini diminta Anies agar disalurkan langsung kepada orang yang membutuhkan tanpa memberikan kesulitan tambahan. Ia menyebut salah satu caranya adalah dengan mengolah daging menjadi masakan matang.
"Secara khusus kami minta kepada para panitia penyelenggara Idul Adha agar daging kurban dapat didistribusikan secara langsung kepada para mustahik," katanya.
Baca Juga: Syarat Sah Hewan Kurban dan Hukum Berkurban untuk Beberapa Orang