Suara.com - Raisa Ansari, wanita India bergelar doktor terpaksa berjualan sayur dan buah-buahan setelah kesulitan mendapat pekerjaan di tengah pandemi virus corona covid-19.
Menyadur Gulfnews, Senin (27/7/2020), Raisa mengaku memiliki gelar PhD (Doctor Of Philosophy) dari Universitas Devi Ahilya Indore.
Videonya saat melakukan aksi protes terhadap para petugas keamanan yang menggusur gerobak sayur pedagang termasuk dirinya, dari pinggri jalan menjadi viral.
Rekaman video itu mendapat banyak perhatian warganet lantaran Raisa melakukan protes dengan menggunakan bahasa Inggris yang sangat lancar.
Baca Juga: Merespons Pandemi Corona, Vietnam Akan Larang Perdagangan Satwa Liar
Dia mengatakan bahwa pembatasan sosial di pasar Indore karena pandemi, telah membuat penjual buah dan sayuran tidak punya pendapatan.
"Terkadang satu sisi pasar ditutup, lalu sisi satunya ditutup juga oleh pemerintah; dan hampir tidak ada pembeli di sini," kata Raisa dikutip Gulfnews, Senin (27/7/2020).
Saat ditanya mengapa dia tidak memilih pekerjaan yang lebih baik, dia hanya bisa menduga. Menurutnya, tak ada yang ingin memberikan dia pekerjaan di situasi saat ini.
"Pertanyaan pertama adalah: siapa yang akan memberikan pekerjaan kepada saya?" kata wanita yang masuk kuliah pada 2004 itu.
"Karena nama saya Raisa Ansari, tidak ada perguruan tinggi atau lembaga penelitian yang mau memberi saya sebuah pekerjaan."
Baca Juga: Gadis 14 Tahun Dilecehkan di Pusat Karantina Covid-19, Pelaku Sesama Pasien
Dia mengaku sempat ditawari pekerjaan dalam proyek penelitian di Belgia, ketika dia sedang melakukan penelitian di di Kolkata, tentang beasiswa CSIR (Council of Scientific and Industrial Research).
Namun, kesempatan itu menghilang lantaran dia mengklaim panduan PhD tidak mau menandatangani formulir persetujuan itu.
"Ketika kesempatan ke Belgia hilang dari tangan saya, saya sangat sedih dan memutuskan kembali ke Kolkata," jelas Raisa.
Setelah kisah Raisa menjadi viral di media sosial, Kepala Sekolah Fisika di Universitas Devi Ahilya dan mantan Wakil Rektor, Profesor Ashutosh Mishra, membantah kesaksian wanita tersebut.
"Saya ingat gelar PhD Raisa tidak dirilis, dan Raisa juga mengeluh tidak bisa memberikan viva selama dua tahun meskipun pengajuan tesisnya," kata Mishra.
Raisa diketahui melepaskan studinya di perguruan tinggi karena desakan ekonomi. Dia terpaksa turun tangan membantu bisnis keluarganya untuk menjual buah dan sayur.