Tak Butuh Internet, Siswa Sikka Belajar di Rumah Pakai Radio

Senin, 27 Juli 2020 | 11:33 WIB
Tak Butuh Internet, Siswa Sikka Belajar di Rumah Pakai Radio
Siswa belajar selama masa pandemi corona (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siswa sekolah di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur atau NTT belajar di rumah menggunakan radio. Mereka tidak pakai internet.

Pemerintah setempat memberlakukan sistem pembelajaran dari rumah menggunakan radio bagi seluruh anak sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) saat pandemi COVID-19 di tengah keterbatasan jaringan internet.

"Kami sudah memulai ini sejak lagi puncak-puncaknya COVID-19. Karena memang wilayah Kabupaten Sikka ini tidak semuanya memiliki jaringan internet," kata Kadis Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Sikka, Mayela da Cunha saat dihubungi, Senin (27/7/2020).

Menurut dia, belajar dari rumah melalui siaran radio ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran alternatif sehingga anak-anak yang berada di rumah tidak jenuh dan bisa mengikuti semua proses mata pelajaran yang sudah disiapkan oleh kita

Baca Juga: Ini Protokol Kedatangan Internasional Bandara Soetta Saat Pandemi Corona

"Yang membawakan materi belajar melalui radio itu, kami ambil beberapa guru baik SD dan SMP yang berkompeten dan memiliki potensi yang bagus, sehingga saat penjelasan melalui radio anak-anak juga bisa langsung mengerti," ujar dia.

Lebih lanjut kata dia frekuensi radio yang digunakan adalah frekuensi radio Suara Sikka milik dari Pemkab Sikka dan sudah ditentukan jadwalnya yang diberikan guru kepada orang tua wali murid.

Hal ini bertujuan agar anak-anak tersebut tetap terpantau proses belajarnya, dan juga tidak tertinggal pelajaran walaupun hanya melalui radio saja.

Oleh karena itu orang tua kata dia diharapkan tetap mengawasi anak-anaknya sehingga pada saat jam sekolah anak tak kemana-mana atau disuruh mengerjakan yang lain.

"Kami sudah imbau kepada anak-anak dan orang tuanya agar tak menganggap belajar dari rumah itu adalah liburan. Sebab nanti akan ada laporan dari hasil belajar itu," tambah dia.

Baca Juga: Hasil Test Swab Negatif Corona, Gibran: Alhamdulillah

Sementara itu terkait beberapa daerah yang tak mampu terjangkau oleh frekuensi radio serta jaringan internet kata dia , materi pembelajaran radio difoto copy oleh guru dan diberikan ke siswa secara langsung. Namun ada juga ada juga materi yang direkam dan disampaikan ke siswa.

Sampai sejauh ini kata Mayela cukup efektif sistem belajar dengan mendengar di radio itu, karena memang anak-anak ujar dia sesuai pantauannya cukup memahami.

"Nanti kita juga melalui Dinas Kominfo akan menambah repeater (penguat sinyal) agar semua daerah yang belum terjangkau oleh frekuensi radio bisa mendapatkan," tambah dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI