Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan NASA telah merilis zodiak baru bernama Ophiushus. Zodiak tersebut berada di antara tanggal 30 November hingga 17 Desember.
Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Poetrawansjah Sjabirin. Ia mengunggah sebuah foto berisi daftar zodiak.
Dari daftar tersebut, muncul nama zodiak baru yakni Ophiuchus yang berada di antara tanggal 30 November hingga 17 Desember.
Berikut isi narasinya:
Baca Juga: Astronom Cari Target Baru Misi Wahana Antariksa New Horizons
"Zodiak baru dari NASA_".
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Sabtu (25/7/2020), klaim yang menyebut NASA telah merilis zodiak baru bernama Ophiuchus adalah klaim yang salah. Pihak NASA telah membantah klaim tersebut.
Bantahan tersebut dimuat di akun Twitter NASA. NASA menegaskan tidak merilis rasi bintang baru. Mereka mempelajari astronomi, bukan astrologi.
Baca Juga: Tawarkan Rp 2,6 Miliar, NASA Gelar Kompetisi Pengangkut Debu Bulan
Mereka juga menegaskan tidak mengubah tanda zodiak. Klaim tersebut adalah hoaks yang telah dibagikan ribuan kali di media sosial sejak 2011.
"We see your comments about a zodiac story that re-emerges every few years. No, we did not change the zodiac."
Jika diterjemahkan: "Kami melihat komentar Anda tentang kisah zodiak yang muncul kembali setiap beberapa tahun. Tidak, kami tidak mengubah zodiak," tulis NASA.
Sebelumnya NASA juga telah mengklarifikasi mengenai Ophiuchus dalam artikel blog September 2016. Berikut isi klarifikasinya:
"Di sini di NASA, kami mempelajari astronomi, bukan astrologi. Kami tidak mengubah tanda zodiak. Astronomi adalah studi ilmiah tentang segala sesuatu di luar angkasa. Astrologi, sementara itu, adalah sesuatu yang lain. Itu adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi hal ihwal manusia. Astrologi tidak dianggap sebagai sains."
Orang-orang Babilonia memilih 12 rasi bintang di zodiak dan menetapkan setiap zodiak pada bulan tertentu dalam kalender 12 bulan mereka. Menurut cerita kuno bangsa Babilonia, sesungguhnya ada 13 rasi bintang di zodiak, namun mereka mengeluarkan rasi bintang Ophiuchus.
Badan antariksa itu menjelaskan meskipun Ophiuchus dihilangkan oleh orang Babilonia demi 'pencocokan yang rapi dengan kalender 12 bulan mereka', bagaimanapun juga Ophiuchus selaras dengan matahari selama sekitar 18 hari setiap tahun.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut NASA telah menemukan zodiak baru bernama Ophiuchus adalah klaim yang salah. Klaim tersebut masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.