Joyce mengatakan sulit untuk melebih-lebihkan dampak 747 bagi negara seperti Australia. Ukuran pesawat besar membantu menurunkan harga tiket pesawat untuk negara yang jauh seperti Australia.
Pilot yang bertugas untuk menerbangkan pesawat tersebut adalah Kapten Sharelle Quinn, kapten wanita pertama maskapai Qantas Airlines.
"Saya sudah menerbangkan pesawat ini selama 36 tahun dan itu merupakan hak istimewa mutlak," kata Quinn dalam siaran pers.
Quinn mengatakan 747 telah membawa lebih dari 250 juta penumpang Qantas Airlines, termasuk sejumlah misi penyelamatan selama 50 tahun terakhir.
Baca Juga: Corona Masih Merajalela, Penduduk Melbourne Kini Wajib Pakai Masker
Pesawat tersebut membuat rekor pada tahun 1975 ketika membawa pulang 674 penumpang dari Darwin setelah Topan Tracy. Ia juga membawa persediaan medis dan wisatawan pulang dari Maladewa dan Sri Lanka setelah tsunami besar pada Desember 2004.
Baru-baru ini, pesawat tersebut digunakan untuk membawa pulang ratusan orang Australia yang terlantar dari Wuhan pada bulan Februari.
Qantas Airlines menerima pesawat Boeing 747 pertamanya pada Agustus 1971, bersamaan dengan McDonalds pertama dibuka di Australia, menurut maskapai.
"Itu menjadi bagian yang luar biasa dari sejarah kami, pesawat yang benar-benar luar biasa dan sementara kami sedih melihat pesawat terakhir kami pergi, sekarang saatnya untuk menyerahkan kepada generasi pesawat berikutnya yang jauh lebih efisien," kata Kaptain Quinn.
Baca Juga: Terjadi Lagi, Menkes Australia Kesulitan Mengenakan Masker di Depan Publik