Suara.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade Hidayat menyatakan pihaknya sudah mengetahui ihwal keraguan Orang Tua Yodi Prabowo atas dugaan kuat, jika anaknya mati karena bunuh diri.
Ade mengemukakan, orang tua Yodi bahkan sempat memberikan informasi lain ke kepolisian untuk membantah dugaan Yodi bunuh diri. Namun, informasi itu kemudian tidak dapat diterima oleh polisi.
"Informasinya dari orang pintar, saya nggak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" katanya kepada wartawan pada Minggu (26/7/2020).
Sebelumnya, pihak kepolisian sudah lebih dahulu mengundang dan membeberkan hasil temuan dan dugaan Yodi bunuh diri kepada orang tua Yodi.
Baca Juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Editor Metro TV Sempat Gagal Melakukan Bunuh Diri
Dia juga mengemukakan, pihaknya masih menerima informasi apapun terkait kematian Yodi untuk perkembangan penyidikan dan dugaan lain penyebab kematian. Tetapi, ia menegaskam informasi yang dilaporkan nantinya harus masuk akal.
"Cuma informasinya harus mendasar, harus logis, bukan dari orang kesurupan," kata Tubagus.
Diketahui, kesimpulan polisi yang menyebut kematian editor Metro TV Yodi Prabowo sebagai kasus bunuh diri, membuat keluarga korban kecewa. Mereka tak percaya Yodi menghabisi nyawanya sendiri.
"Terus terang sebagai orang tua kecewa terhadap kesimpulan itu, karena enggak mungkin anak saya bunuh diri," kata Suwandi, ayah kandung Yodi, Sabtu (25/7/2020).
Suwandi menampik anaknya Yodi disebut depresi sehingga memutuskan bunuh diri dan jenazahnya ditemukan di pinggiran Tol JORR Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Sempat Bilang Lihat Hantu
"Pada hari-hari menjelang kematiannya, dia tak menampakkan depresi. Dia masih bekerja, mau mengantar ibu ke tempat urut. Kalau depresi, paling tidak dia tak mau bekerja," kata dia.
Suwandi mengaku, tak memercayai kesimpulan penyelidikan polisi. Apalagi, kalau Yogi disebut depresi lantaran berkonflik dengan kekasih. Sebab, kata Suwandi, putranya itu sempat menyampaikan keinginan untuk menikahi gadis pujaan hatinya.
"Sebelum kejadian itu, dia membeli laptop untuk mencari uang tambahan guna menikah," kata dia.