Mata Ditutup Masker, Arief Poyuono: Ribut Survei Capres 2024 Belum Waktunya

Minggu, 26 Juli 2020 | 15:12 WIB
Mata Ditutup Masker, Arief Poyuono: Ribut Survei Capres 2024 Belum Waktunya
Arief Poyuono mengomentari survei calon presiden 2024 (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Waketum Partai Gerindra Bidang Buruh dan Ketenagakerjaan Arief Poyuono mengomentari survei calon presiden 2024 yang belakangan ramai diperbincangkan.

Menurut Arief, sekarang belum saatnya untuk survei capres 2024 yang memunculkan beberapa nama tokoh politik sebagai kandidat. Pernyataan itu disampaikannya melalui sebuah video yang diunggah ke Twitter, pada Sabtu (25/7/2020).

Dalam rekaman berdurasi 2.20 menit itu, Arief Poyuono terlihat menutup sebelah matanya menggunakan masker. Ia berkata bahwa survei capres 2024 masih terlalu "pagi" untuk dibicarakan.

"Ribut-ribut survei capres 2024 belum waktunya, masih 'pagi'. Sekarang itu harusnya kita itu membantu pemerintahannya Pak Jokowi," kata Arief, dikutip Suara.com, Minggu (26/7/2020).

Baca Juga: Prabowo Menteri Berkinerja Terbaik Versi Survei, Gerindra Bersyukur

Ia berpendapat, masyarakat semestinya mendukung upaya pemerintah untuk menanggulangi virus corona sehingga tidak menjadi bencana yang merugikan.

Selain itu, Arief juga berpesan agar orang-orang turut menyukseskan kebijakan pemerintah guna mengatasi dampak ekonomi yang ditimbulkan wabah COVID-19.

"Di mana supaya perekonomian kita itu bisa tumbuh dan ancaman resesi tidak terjadi di Indonnesia," ucap Arief dalam video itu.

Politisi Partai Gerindra ini bahkan mengatakan nama-nama tokoh politik yang masuk dalam survei Pilpres 2024 tidak akan terpilih menjadi Presiden.

"Ini kok ribut-ribut kepres, capres, apres, udah lah yang disurvei-survei itu enggak bakalan jadi presiden. Semua itu bergantung hari ini rakyat menilainya," kata Arief.

Baca Juga: Jadi Tokoh Paling Berpotensi, Prabowo Diprediksi Kalah di Pilpres 2024

Ia menambahkan, "Jadi, kita sama-sama membantu kebijakan-kebijakan Pak Joko Widodo yang sudah setiap harinya sarapan 'kertas', data. Mari kita sama-sama bersatu padu. Jangan pada saling nyinyir. Jangan pada saling mengejek".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI