Bunuh Diri, Leher Editor Metro TV Yodi Prabowo Luka Hingga Terpotong

Sabtu, 25 Juli 2020 | 13:23 WIB
Bunuh Diri, Leher Editor Metro TV Yodi Prabowo Luka Hingga Terpotong
Editor Metro TV Yodi Prabowo beli pisau. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri dengan menggorok lehernya hingga luka parah. Luka di leher ini lah yang menyebabkan Editor Metro TV Yodi Prabowo tewas.

Dokter Spesialis Forensik RS Bhayangkara Kramat Jati, Arif Wahyono menjelaskan ditemukan luka kekerasan dalam bentuk memotong tenggorokan di leher Yodi.

"Di leher kami temukan kekerasan yang memotong tenggorokkan. Tapi tidak memotong pembuluh darah. Selain itu tidak ada. Kesimpulan sebab mati korban kekerasan tajam di leher," kata Arif di Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020).

Selain itu, Yodi Prabowo positif narkoba setelah dinyatakan bunuh diri. Editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri dengan menusukkan pisau ke bagian dadanya sebanyak 4 kali.

Baca Juga: Tewas Bunuh Diri, Editor Metro TV Yodi Prabowo Positif Narkoba

Mayat Editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan. Dalam tubuh Yodi mengandung positif Amphetamine.

"Screening narkoba di dalam urine kami temukan kandungan amphetamine positif," kata Arif di lokasi.

Sementara itu di lokasi yang sama, Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, mengatakan, efek penggunaan ampthetamine itu untuk meningkatkan keberanian yang luar biasa.

"Kaitan ampthetamine, beliau kami periksa BAP ahli. Sebagai bukti, jawabannya, kalo diperkisa amphetaminenya positif berarti konsumsi. Lalu efeknya? Meningkatkan keberanian yang luar biasa," tuturnya.

Editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri dengan menusukkan diri pakai pisau. Di dada Yodi Prabowo ditemukan 4 tusukan.

Baca Juga: Editor Metro TV Yodi Prabowo Bunuh Diri, 4 Tusukan Hingga Potong Paru-paru

Masing-masing tusukan lebih lebih dalam. Hingga ditusukan keempat sampai tembus ke paru-paru.

Sehingga paru-paru di bagian bawan sampai terpotong. Hal itu diungkapkan Dokter Forensik Arif Wahyono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (25/7/2020).

"Kami tidak temukan tanda-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada sebanyak 4 kali. Gambaran bermacam-macam, ada yang kedalaman luka hanya sampai jaringan oto, lebih dalam lagi, lebih alam lagi sampai menembus memotong bagian bawah paru-paru," kata Arif.

Arief tidak menemukan luka bekas benda tumpul di tubuh Yodi.

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya atau Polda Metro Jaya mengungkap Editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri pakai pisau dengan merk khusus. Pisau itu dibeli di Ace Hardware di bilangan Tangerang Selatan.

Polisi pun mengungkap foto saat Editor Metro TV Yodi Prabowo membeli pisau untuk bunuh diri. Yodi Prabowo bunuh diri dengan sebelumnya membeli pisau di sebuah toko peralatan rumah tangga di daerah Rempoa, Tangerang Selatan.

Lokasi toko itu tidak jauh dari penemuan mayat Yodi Prabowo.

Hal itu disampaikan oleh Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam rilis hasil penyelidikan terkait kematian Yodi di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

"Pisau itu punya merk khusus, dilidik darimana datangnya pisau itu, dan yang jual hanya dari Ace Hardware itu," kata Tubagus.

Berdasarkan penyelidikan didapatkan hanya ada satu pisau dengan merk sama seperti barang bukti ditemukan laku terjual di Ace Hardware, Rempoa, Tangsel pada 7 Juli 2020, pukul 14.17 WIB.

"Jadi pisau itu yang dipakai beli sendiri. Dia masuk dan keluar juga ada, hanya 8 menit. Begitu masuk langsung menuju tepat di mana pisau terpajang lalu ke kasir bayar dan tinggalkan, artinya hanya satu yang dia cari dia masuk ke situ," ungkapnya.

Adapun terlihat dalam nota pembelian yang dilakukan Yodi disebutkan bahwa korban membeli pisau itu seharga Rp 89 ribu.

Editor Metro TV Yodi Prabowo bunuh diri. Yodi Prabowo tewas bunuh diri dengan menggunakan pisau yang dia beli di supermarket peralatan rumah tangga di Ace Hardware.

Polisi pun menemukan nota pembelian pisau itu. Ini juga diketahui dengan berbagai barang bukti yang ditemukan.

Hasil tersebut dari beberapa analisa penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.

Salah satunya, korban dari hasil penyelidikan terekam CCTV membeli barang bukti pisau sendiri di salah satu pusat perbelanjaan yang tak jauh dari tempat jenazah Yodi Prabowo ditemukan.

"Jelas pisau didapatkan dari CCTV dia beli sendiri. Ini notanya, ini tangkapan CCTVnya ada, bukti parkirnya ada," ungkapnya.

"Maka kami berkesimpulan diduga kuat bahasanya, diduga kuat yang bersangkutan melakukan bunuh diri," lanjutnya.

Tim laboratorium forensik Polda Metro Jaya telah memeriksa sidik jari dan DNA pada sebilah pisau yang ditemukan di sekitar jasad Yodi.

Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa pada sebilah pisau tersebut hanya ditemukan sidik jari dan DNA korban.

"Sementara ini sidik jari ada ditemukan adalah ada sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.

Selain itu, berdasar hasil pemeriksaan kedokteran forensik tidak ada luka memar pada tubuh Yodi akibat benda tumpul.

Pada tubuh korban hanya ditemukan luka tusuk akibat benda tajam.

Yodi Prabowo (25) diperkirakan tewas sekira pukul 00.00 hingga 02.00 WIB dini hari sebelum jasadnya ditemukan di pinggir Tol JORR Ulujami, Pesanggerahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7).

Polisi mengatakan hal itu berdasar hasil pemeriksaan dari saksi dan kamera CCTV yang berada di sekitar lokasi.

Polisi mengemukakan hingga kekinian tim laboratorium forensik masih terus berupaya secara maksimal memeriksa dua rekaman CCTV yang berada di sekitar lokasi.

Pasalnya, rekaman gambar hasil tangkapan CCTV tersebut tidak terlalu jelas mengingat kondisi saat itu ialah malam hari.

REKOMENDASI

TERKINI