Suara.com - Meski sama-sama sering mengkritik konstelasi politik di Indonesia, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun mengaku tidak sekasar pengamat politik Rocky Gerung dalam berkomentar terkait pencalonan Gibran Rakabuming Raka di Pilkada Solo 2020.
Pengakuan itu diungkapkan Refly Harun saat mengulas berita mengenai lawan politik putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, dalam kontestasi Pilkada Solo 2020.
Refly mengaku selalu ada pendapat dan isu lain yang berputar dalam dinamika politik Indonesia.
"Bahwa mungkin ada lah perspektif mengatakan yaudahlah enggak usah pemilihan orang semua partai mendukung anak Presiden gimana mau pemilihan," kata Refly Harun dalam kanal Youtube-nya yang diunggah pada Jumat (25/7/2020).
Baca Juga: Gibran: Tidak Wajib Coblos Saya Jadi Wali Kota Solo
"Walaupun saya tidak sekasar Rocky Gerung yang mengatakan mohon maaf, kosong lawan kosong, kotak kosong lawan apanya yang kosong," sambung Refly.
Pria 50 tahun itu mengaku fokusnya adalah mengawal proses pesta demokrasi yang sehat.
Refly juga menanggapi soal beredarnya kabar majunya seorang tukang jahit dan Ketua RT yang akan menjadi lawan Gibran.
"Ada yang mengatakan wah ini kan calon boneka saja, Bajo ini, agar pilkadanya jangan lawan kotak kosong. Masuk akal juga saudara-saudara sekalian, karena kalau lawan kotak koskng berat urusannya karena yang akan bilang tidak, tidak akan ragu-ragu pilih kotak kosong," kata Refly
Sebelumnya pada 21 Juli lalu, Rocky Gerung melontarkan sindiran pedas dengan mengatakan bahwa Gibran tidak akan kalah melawan kotak kosong.
Baca Juga: Gibran Melawan Tuduhan Dinasti Politik Solo: di Mana Dinasti Politiknya?
"Politik Solo akan berupaya untuk menghindari itu. Artinya kemungkinan untuk dikalahkan kotak kosong akan tertutup. Jadi akan dicari cara supaya kotak kosong juga dikalahkan," kata Rocky dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Rocky Gerung Official.