Suara.com - Beredar pesan berantai WhatsApp tentang daftar perlengkapan yang harus disiapkan di rumah untuk menghadapi Covid-19. Beberapa perlengkapan yang harus disediakan mulai dari tabung meter, oksimeter hingga beberapa obat-obatan.
Dalam pesan berantai tersebut juga disebutkan masyarakat diminta memakan makanan alkali. Makanan tersebut diklaim bisa menangkal Covid-19.
Berikut cuplikan kutipan isi pesan berantai:
"Kit Medis Covid Diperlukan dirumah:
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Terus, Prof Wiku: Masyarakat Mulai Lengah
Paracetamol dan Antibiotik, Obat kumur, Vitamin C dan D3, B Kompleks, UAP, Oksimeter, Tabung Oksigen (hanya untuk keadaan darurat), Latihan Pernafasan."
Benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Jumat (24/7/2020), klaim yang menyebutkan ada sejumlah peralatan wajib disiapkan untuk menangkal Covid-19 adalah klaim yang salah. Klaim tersebut tidak didukung dengan bukti yang kuat.
Pesan berantai serupa tidak hanya tersebar di Indonesia melainkan di beberapa negara lainnya. Pesan berantai tersebut telah dibantah dalam situs pencari fakta AFP Fact Check pada artikel berjudul "False list of ‘home treatments’ for COVID-19 circulates online".
Baca Juga: Bertaruh Nyawa, Pemulung Kais Sampah di Pembuangan Biomedis Covid-19
Dalam artikel tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Filipina, Dr. Maria Rosaria Vergeire yang menegaskan bahwa seluruh klaim tersebut tidak didukung dengan adanya bukti.
"Semua klaim tersebut tidak didukung dengan bukti," tegasnya.
maria menjelaskan, penggunaan oksigen pada pasien Covid-19 harus dilakukan sesuai saran dokter dan dalam pengawasan secara rutin.
Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat terkait perawatan medis untuk mereka yang mengalami gejala indikasi Covid-19.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa narasi yang menampilkan daftar perlengkapan yang harus disiapkan di rumah untuk menangkal Covid-19 adalah klaim yang salah. Klaim tersebut masuk dalam kategori misleading content.