Suara.com - Seorang bocah berumur 14 tahun hanya bisa pasrah ketika petugas membalik gerobak telur miliknya. Menyadur Gulf News pada Jumat (24/07/2020), petugas menghancurkan telur-telur dagangannya karena ia tak membayar suap.
Insiden itu terjadi di Indore, negara bagian Madhya Pradesh, India di mana pemerintah telah menerapkan aturan kiri-kanan untuk pembukaan toko-toko di tengah pandemi virus corona.
Bocah yang terlihat di video itu, marah ketika petugas membalikkan gerobaknya karena ia tak bayar Rs 100 yang setara Rp 19.500 sebagai suap.
"Ketika menolak, para petugas membalik gerobaknya, menghancurkan semua telur," kata bocah bernama Paras Raikwar itu.
Baca Juga: Sejumlah Orang India Kini Sembah Dewi Corona Agar Pandemi Berhenti
Pada hari Kamis, seorang jurnalis India berbagi rekaman video tersebut di akun Twitter @Anurag_Dwary. Ia menandai pejabat pemerintah untuk menyampaikan peristiwa ini.
Menurut sebuah laporan berita India, bocah itu mencari nafkah dengan menjual telur di alun-alun Piplyahana. Ia mengaku penjualannya turun karena pandemi dan telur yang hancur akan menambah beban keuangannya.
Warganet yang melihat rekaman itu ikut geram dan mengecam pejabat Indore Municipal Corporation (IMC) yang diduga telah melakukan hal ini.
Warga Twitter mengkritik pejabat IMC karena bersikap tidak sensitif mereka terhadap anak itu. Mereka juga mengecam hal yang sama pada pemilik usaha kecil lain yang sudah menderita secara finansial, di tengah pandemi.
"Ini sangat dikutuk. Orang-orang berusaha keras untuk mendapatkan mata pencaharian mereka agar kembali normal, ini saatnya (penindasan) untuk orang-orang miskin berhenti. "
Baca Juga: Akibat Banjir di Taman Kaziranga India, 11 Badak Langka Mati
"Pemerintah harus memberi kompensasi atas kehilangan dan mengambil tindakan terhadap penjahat semacam itu."
Setelah video itu viral di media sosial, para pejabat sipil mengambil tindakan dan mengatur gerobak baru juga mengganti stok telur yang hilang milik bocah itu.
Menyusul kecaman itu, IMC juga dilaporkan telah menghentikan upaya merebut gerobak tangan. Hal ini diungkapkan oleh seorang petugas hubungan masyarakat dari badan sipil.
"Setelah keberatan kuat oleh perwakilan publik atas insiden Piplyahana, dorongan terus-menerus untuk merebut gerobak di kota telah dihentikan sampai ada perintah lebih lanjut."
Sementara itu, India kini sedang berjuang melawan virus corona dan sejumlah tempat kembali melakukan kuncian karena kasus virus corona di beberapa titik terus melonjak.
Beberapa negara bagian termasuk Maharashtra, Tamil Nadu, Benggala Barat dan Assam, mengunci daerah-daerah berisiko, hanya mengizinkan persediaan makanan penting dan layanan kesehatan.