Polemik POP Kemendikbud Memanas, Said Didu: Semoga Nadiem Segera Sadar

Jum'at, 24 Juli 2020 | 18:33 WIB
Polemik POP Kemendikbud Memanas, Said Didu: Semoga Nadiem Segera Sadar
Nadiem Makarim (Instagram/Kemdikbud.RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Eks Sekretaris Kementerian BUMN M Said Didu angkat bicara mengenai polemik Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ia berharap agar Menteri Pendidikan Nadiem Makarim segera sadar untuk menyelamatkan dunia pendidikan Tanah Air.

Teranyar, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengundurkan diri dari POP, setelah dua ormas lainnya yakni Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah lebih dulu mundur.

Melalui akun Twitter @msaid_didu, Said Didu berharap Nadiem bisa segera menyadari kesalahannya. Sehingga ia bisa menyelamatkan dunia pendidikan Indonesia yang berada di ambang kehancuran.

"Pak Menteri Nadiem Makarim, saya berharap anda segera sadar agar generasi bangsa ini selamat dari kehancuran," kata Said Didu seperti dikutip Suara.com, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Buntut Polemik POP, Jokowi Didesak Cari Pengganti Menteri Nadiem

PGRI menjadi salah satu dari 156 ormas yang lolos POP, mereka dinyatakan lolos sebanyak 2 kategoi gajah, masing-masing senilai Rp 10 miliar dengan judul proposal Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dan Literasi Informasi Dalam Proses Pengajaran SD dan SMP.

Polemik POP ini muncul ketika Komisi X DPR RI, Nahdatul Ulama, dan Muhammadiyah melihat ada kejanggalan di beberapa dari 156 lembaga pendidikan ormas yang nantinya akan mendapatkan hibah dana dari Kemendikbud, seperti perusahaan besar seperti Yayasan Putera Sampoerna dan Yayasan Bhakti Tanoto yang ikut mendapatkan dana hingga ormas yang tidak jelas asal-usulnya.

Said Didu komentari polemik POP Kemendikbud (Twitter/msaid_didu)
Said Didu komentari polemik POP Kemendikbud (Twitter/msaid_didu)

Sebagai informasi, program Organisasi Penggerak Kemendikbud merupakan program peningkatan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang dilakukan ormas dengan dana hibah dari pemerintah senilai total Rp 595 miliar.

Ormas yang lolos seleksi akan diberi dana yang besarnya dibagi kategori. Kategori gajah diberi dana hingga Rp 20 miliar, Kategori Macan dengan dana hingga Rp 5 miliar, dan Kategori Kijang dengan dana hingga Rp 1 miliar.

Ormas calon penerima Program Organisasi Penggerak Kemendikbud yang lolos disahkan lewat surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tanggal 17 Juli Tahun 2020 Nomor 2314/B.B2/GT/2020 yang ditandatangani Direktur Jenderal GTK, Iwan Syahril.

Baca Juga: Persatuan Guru NU Nilai Nadiem Gagal Jadi Mendikbud

Yayasan Putera Sampoerna lolos untuk mendapatkan dana Kategori Macan dan Gajah, lalu Yayasan Bhakti Tanoto lolos dalam Kategori Gajah sebanyak dua kali (Pelatihan guru SD dan SMP).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI