Suara.com - Siapa sangka balon yang bergerak dengan angin, dulunya merupakan sebuah karya seni.
Pernahkah kamu melihat balon yang menari dan melambai-lambai di sebuah toko atau pinggir jalan? Biasanya dipasang untuk menarik perhatian orang-orang.
Balon yang satu ini memiliki banyak sebutan yakni airdancer, tube men, tube guys, tall boys, sky dancer, atau disebut juga flyguys.
Sejarah Balon Angin, Sky Dancer
Baca Juga: Imbas Corona, NOC Indonesia Realistis soal Promosi Host Olimpiade 2032
Menyadur dari Great Big Story, benda unik ini ada karena hasil tangan ajaib seorang seniman Trinidadian yang terkenal bernama Peter Minshall. Selain menciptakan airdancer ini, ia juga merancang boneka raksasa bergerak untuk karnaval khas Karibia.
Pada Olimpiade Musim Panas 1996, Peter Minshall diminta untuk membuat malam pembukaan Olimpiade 1996 di Atlanta. Harapannya, pembukaan ini bisa menjadi pembukaan yang meriah dan tidak terlupakan bagi peserta juga penonton.
Awal mulanya, Peter merancang sebuah figur tabung besar yang bisa mengembang dan ia beri nama ’Tall Boys'. Ia membuat balonnya menyerupai boneka manusia buatannya yang memiliki dua kaki. Meskipun biasanya balon tabung hanya berbentuk sebuah tabung lurus.
Konsep yang Peter inginkan, balon ini harus bisa bergerak dan bisa digelembungkan. Kemudian ia mengajak seniman lain untuk berkolaborasi. Pilihannya jatuh kepada Doron Gazit yang merupakan seorang insinyur yang bisa membuat segalanya menggelembung.
Kolaborasi ini menghasilkan Tall Boys atau balon gelembung yang berbentuk manusia menari setinggi 60 kaki atau setara 18 meter. Tall Boys sukses disajikan menjadi pembukaan Olimpiade Musim Panas 1996.
Baca Juga: Pandemi COVID-19 Belum Reda, IOC Komitmen Gelar Olimpiade Tahun Depan
Atas keberhasilan ini, Gazit memperoleh hak paten dan lisensi atas rancangannya. Bahkan rancangannya digunakan untuk beberapa perusahaan iklan.
Sekarang, balon bergerak atau airdancer ini ada di mana-mana sebagai alat untuk menarik perhatian juga boneka ladang.