Suara.com - Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Timur, Ajun Komisaris, Teguh mengatakan, proses pemeriksaan terkait kecelakaan maut dengan tersangka Anjani Rahma Pramesti masih berlanjut.
Menurut Teguh, status hukum Anjani hingga saat ini masih sebagai tersangka sejak awal kasus terjadi pada (16/7/2020). Namun, tak dilakukan penahanan lantaran Anjani dinilai kooperatif dan ada jaminan dari keluarga.
"Dari awal memang sudah ditetapkan tersangka. Cuma memang tidak dikenai penahanan," kata dia saat dihubungi Suara.com, Jumat (24/7/2020).
Dalam kasus ini, polisi mengklaim sudah memeriksa 2 orang saksi di TKP dan 1 orang saksi dari salah satu korban yang tewas dalam kasus tabrak lari tersebut.
Baca Juga: PPSU Tewas Ditabrak Bikin Anies Murka, Pelakunya Masih Misterius
"Perkembangan kasus masih berlanjut kita masih mengumpulkan saksi. 2 saksi di TKP (tempat kejadian perkara) sudah kami mintai keterangan. Terus 1 saksi ahli waris sudah kami ambil keterangan juga," kata Teguh
Menurutnya, polisi tinggal menunggu keterangan saksi korban bernama Novan Bawono (41) yang selamat, namun masih dalam perawatan intensif di rumah sakit.
"Tinggal menunggu saksi korban yang masih luka itu," ungkapnya.
Dalam insiden tabrakan maut, polisi telah menetapkan Anjani sebagai tersangka. Namun, wanita cantik itu tidak ditahan di kantor polisi dan hanya diwajibkan untuk melapor.
Sebelumnya, menabrak dua orang pengendara motor hingga tewas di kawasan Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur Rabu malam pukul 23.45 WIB. Ternyata setelah menabrak, Anjani sempat kabur.
Baca Juga: Mau Kencan ke Rumah Pacar, Fakta Baru Kasus Anjani Pengemudi Maut di Jaktim
Kanit Laka Lantas Polrestro Jakarta Timur AKP Agus Suparyanto mengatakan awalnya wanita itu tengah dalam perjalanan dari arah Jalan Ahmad Yani Jakarta Selatan menaiki mobil Honda HRV pelat nomor B 97 ARP. Begitu mobil melintas di jalan layang Jatinegara, Anjani menabrak pengendara motor yang membonceng orang lain.