Suara.com - Maskapai China Airlines selangkah lebih maju untuk mengganti nama perusahaan mereka. Menyadur CNN pada Jumat (24/07/2020), parlemen menyetujui proposal untuk mengubah citra maskapai, termasuk perubahan nama.
Penggantian nama China Airlines sudah menjalani proses diskusi yang panjang. Sebagai pesawat asli Taiwan, nama China Airlines dianggap kurang menguntungkan dan sering tertukar dengan maskapai Air China milik China daratan.
"Kementerian Perhubungan dan Komunikasi akan mempelajari dan mengusulkan rencana yang layak untuk penggantian nama China Airlines secara bertahap," jelas proposal yang sudah disetujui.
Proposal ini menekankan pihak Kementerian Transportasi untuk mendukung China Airlines sebagai merek internasional Taiwan.
Baca Juga: Pemerintah Taiwan: Ancaman Militer China Meningkat
Pihak China Airlines juga meminta bantuan kementerian untuk mengubah citra maskapai tanpa melibatkan negosiasi ulang atau modifikasi kebebasan penerbangan internasional maskapai penerbangan
Jason Liu, wakil presiden kantor komunikasi korporat China Airlines, mengatakan pihaknya tidak memiliki komentar mengenai topik ini.
China Airlines didirikan di Taiwan pada tahun 1959 dan melayani 160 tujuan di 29 negara. Pemegang saham mayoritas adalah Yayasan Pengembangan Penerbangan China, yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Taiwan.
Awal tahun 2000-an, ketika Taiwan dipimpin oleh Chen Shui-bian, beberapa perusahaan dengan embel-embel nama China, termasuk China Airlines diminta mengubah citra mereka.
Topik yang sama dibahas tahun 2016 di bawah kepemimpinan Tsai Ing-wen.
Baca Juga: Militer Taiwan Unjuk Gigi, Helikopter Buatan AS Jatuh Tewaskan Dua Tentara
Sempat mereda, isu ini kembali panas kala kargo maskapai Taiwan ini mengirimkan pasokan medis virus corona di seluruh dunia dan dianggap berasal dari China daratan.