Langkah pemerintah yang berkuasa, Perikatan Nasional, dalam melawan media Al Jazeera membuat para aktivis dan analis mempertanyakan motivasi pemerintah.
Analis politik Azmil Tayeb menyebut tindakan keras ini sebagai tanda pemerintah yang sangat tidak aman menghadapi ketidakstabilan internal.
"Daripada membahas masalah legitimasi secara demokratis, pemerintah memilih untuk membungkam kritiknya menggunakan kekuatan dan intimidasi," kata Tayeb.
Pusat Jurnalisme Independen turut menyerukan kecaman dengan mendesak pemerintah untuk memberikan bantahan faktual atas film dokumenter Al Jazeera daripada menggunakan aparat negara untuk mengambil tindakan.
Baca Juga: Kemlu Siap Bantu Pulangkan Buronan Djoko Tjandra dari Malaysia