Suara.com - Pemerintah Indonesia menerima bantuan peralatan medis berupa 100 unit ventilator non invasif dari Pemerintah Australia untuk penanganan COVID-19 di tanah air.
Duta Besar Australia Gary Quinlan menjelaskan, sejumlah ventilator ini sebagai bagian dari paket peralatan medis dan laboratorium kritikal senilai Rp 19,4 miliar untuk mendukung respon dan pemulihan COVID-19 di Indonesia.
Di samping itu, bantuan Pemerintah Australia ini merupakan bagian dari komitmen Australia untuk bekerja dengan Indonesia dalam mendukung kecepatan respons kesehatan, kemanusiaan dan ekonomi serta kebutuhan pemulihan di Indonesia.
"Pandemi telah sangat mempengaruhi kawasan Indo-Pasifik dan Australia akan terus bekerja dalam kemitraan dengan Indonesia untuk meminimalkan dampak COVID-19," kata Quinlan melalui pesan dari Australia.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Jelaskan 3 Prioritas Pembuatan Vaksin Corona
Ventilator dan pasokan medis ini merupakan bagian dari paket respons COVID-19 Australia senilai Rp 203,7 miliar untuk Indonesia – sebagai tambahan dari pengalihan program untuk aktivitas COVID-19 senilai hampir Rp 436 miliar dari program pembangunan Indonesia yang diberikan Pemerintah Australia dengan total nilai Rp2,9 triliun.
“100 ventilator non-invasif, pasokan medis terkait, dan peralatan laboratorium, yang dikirim ke Satuan Tugas Nasional Indonesia, akan membantu staf medis garis depan dalam memberikan bantuan menyelamatkan nyawa serta mendukung staf laboratorium dengan pasokan penting,” tulisnya.
Bantuan ini diterima langsung oleh Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo dari Kuasa Usaha Kedutaan Besar Australia Allaster Cox di Kantor BNPB, Jakarta, Jumat (23/7/2020).
“Kami atas nama pemerintah Indonesia mengapresiasi setinggi-tingginya dan berterima kasih atas kepedulian Pemerintah Indonesia, tetangga dekat, teman baik, sebagai mitra strategis antara lain untuk bekerja sama menangani COVID-19,” kata Doni Monardo.
Penyerahan bantuan yang sudah tiba di Indonesia sejak Rabu (22/7/2020 kemarin ini juga disaksikan oleh Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri Santo Darmosumarto.
Baca Juga: China Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Baru